Marketing Communication (Marcom) Novotel dan Ibis Style Solo, Wenny Fitriati, mengatakan sejak munculnya berita terkait kebijakan karantina pemudik dan pendatang, banyak tamu membatalkan pesanan.
“Terus terang regulasi ini merugikan hotel. Semoga ke depan kebijakan Pemkot yang baru harus dipikirkan matang-matang dulu dampaknya ke industri. Hal itu supaya tidak terjadi berita yang simpang siur dan gonta-ganti aturan,” katanya.
Wenny menambahkan gonta-ganti aturan terkait karantina tersebut membuat sekitar 20% tamu membatalkan pesanan kamar mereka. Kebanyakan tamu ini dari keluarga dan grup pemerintahan.
Begitu pula dengan beberapa event yang sudah terjadwal akhirnya batal. Sejumlah upaya juga telah manajemen lakukan, antara lain memberi tahu kepada tamu-tamu bahwa Solo aman untuk dikunjungi.
Manajemen hotelnya juga menyebar berita valid dan akurat seputar kebijakan terbaru hingga melampirkan SE Wali Kota Solo dan karantina pemudik. Sayangnya, cara ini tak cukup manjur untuk menggaet para tamu untuk kembali menjadwal ulang pesanan mereka.
30% Pesanan Batal
“Saat awal bulan ini kami senang holding pesanan cukup tinggi. Malah ada berita itu akhirnya banyak yang batal. Kami sudah memberi tahu tamu soal aturan baru karantina tersebut. Tapi tamu tetap takut ke Solo,” ungkapnya.
Director of Sales and Marketing Adhiwangsa Hotel, Ester Dina, mengungkapkan hal serupa terkait dampak kebijakan Pemkot yang berubah-ubah. Menurutnya, tamu-tamu masih takut dan waswas kebijakan Pemkot akan berubah lagi. Alhasil, sekitar 30% persen pesanan yang batal.
“Okupansi kami drop. Reservasi dari online travel agent [OTA] banyak yang cancel dan minta refund. Sementara kebijakan kami nonrefundable. Tamunya telanjur kabur, banyak yang ke Jogja. Harapannya tidak ada karantina, kalau perlu pemudik bawa hasil rapid test,” paparnya.
Baca Juga: Perolehan Suara Gibran Jauh di Bawah Target
Sementara itu, Syariah Hotel Solo di Gonilan, Kartasura, Sukoharjo, juga terimbas kebijakan Pemkot Solo terkait karantina pemudik. Public Relations Syariah Hotel Solo, Adil Erdita Ayu Marta, menyebut 15% tamunya membatalkan pesanan kamar dari total pesanan untuk libur Nataru yang telah masuk.
Adil pun telah menjelaskan ke para tamu terkait kebijakan terbaru, tapi efeknya tidak terlalu baik.
“Tamu banyak yang cancel, forecast yang tadinya 50% sekarang jadi 36% pada akhir tahun. Awalnya 180-225 kamar yang kami buka per hari, setelah informasi soal karantina menjadi 115 kamar per hari sampai menjadi 36 kamar per hari. Kami sudah menjelaskan ke tamu, ada lanjut menginap, ada yang pilih batal,” jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
7 Sewa Mobil Murah di Solo untuk Liburan 2025, Harga Mulai Rp200 Ribuan
-
Duh! Libur Nataru Museum Keraton Solo Masih Digembok
-
10 Tempat Wisata Wonogiri yang Lagi Viral untuk Libur Akhir Tahun 2025
-
7 Angkringan Legendaris di Solo: Murah, Kenyang, dan Penuh Kenangan!
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan