Wakil Wali Kota Solo Ungkap Kondisi Anak PAUD yang Dipotong Alat Vitalnya

Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Solo Astrid Widayani yang sudah menjenguk langsung kondisi korban.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 17 September 2025 | 19:07 WIB
Wakil Wali Kota Solo Ungkap Kondisi Anak PAUD yang Dipotong Alat Vitalnya
Wakil Wali Kota Solo Astrid Widayani. [Suara.com/dok]

SuaraSurakarta.id - Anak PAUD yang dipotong alat kemaluannya oleh temannya dalam kondisi baik. Saat ini dalam proses pemulihan usai dirawat di rumah sakit.

Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Solo Astrid Widayani yang sudah menjenguk langsung kondisi korban.

"Sudah saya follow up juga dari sisi personal, yang dilaporkan menjadi korban sudah kami tengok. Sudah mendapatkan pelayanan kesehatan, sudah pulang juga dari rumah sakit, sudah di rumah, alhamdulillah anaknya juga sudah kembali ceria," terangnya saat ditemui, Selasa (16/9/2025).

Astrid mengatakan saat ini tinggal nanti penyelesaiannya dari pihak sekolah, keluarga. Harapannya masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. 

Baca Juga:MilkLife Soccer Challenge Solo: SD Djamaatul Ichwan dan SD Al Azhar Syifa Budi Juara

"Ini tinggal penyelesaian saja. Saya harap bisa diselesaikan secara kekeluargaan," kata dia.

Astrid menyebut korban sudah ada pendampingan kesehatan fisik dan psikologis. Berharap kejadian yang menimpa siswa PAUD di Kelurahan Sangkrah ini menjadi bahan evaluasi untuk seluruh instansi pendidikan yang ada di Kota Solo. 

"Untuk korban semoga segera pulih dan membaik. Sudah ada pendampingan kesehatan fisik dan psikologis," ungkapnya.

Astrid menghimbau agar sekolah-sekolah untuk membenahi sistem pengawasan para siswa saat proses pembelajaran berlangsung. 

Ini tidak hanya untuk sekolah tapi juga  berlaku semua lembaga pendidikan di Kota Solo, lebih-lebih lembaga pendidikan yang bertugas memberikan pendidikan anak usia dini yang umumnya butuh perhatian ekstra dari para tenaga pendidik. 

Baca Juga:Ramai Lagi Soal DIS, Wakil Wali Kota Solo: Belum Ada Pembicaraan

"Imbauan ini untuk semua sekolah, terlebih usia dini yang jadi atensi kami dari pemkot. Pendidikan usia dini seperti ini harus lebih memperhatikan keselamatan. Perhatian khusus dari guru langsung ke siswa, tidak boleh ada pengabaian," papar dia. 

Astrid juga menyarankan ada subtitusi untuk pengunaan alat dan sarana belajar yang berpotensi melukai atau memiliki faktor bahaya bagi anak. 

Pihaknya tak ingin kejadian serupa kembali, sehingga pendampingan dari guru dan seluruh pihak sekolah pada siswa didik harus ditingkatkan. 

"Sebenarnya gunting-mengunting itu wajar untuk pendidikan anak TK SD. Tetapi pesannya untuk pihak sekolah dalam menggunakan benda tajam  harus lebih diperhatikan lagi. Untuk anak bisa diarahkan ke benda lebih aman," tandasnya.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini