Respati juga meminta kepada warga untuk srawung tonggo walaupun hidup diperkotaan. Ini untuk meredam dan lebih membuat kota lebih aman dan nyaman.
"Ayo kita mulaikan lagi srawung tonggo. Harus bisa bertegur sapa dengan tetangga sekitar, itu akan redakan supaya lebih aman dan nyaman lagi," lanjutnya.
Sementara itu Kapolresta Solo Kombes Pol Catur Wahyu Wibowo mengatakan sampai sekarang terus berkoordinasi sama wali kota berkaitan dengan situasi wilayah hukum Polresta Solo.
"Kami dalam kegiatan operasi aman candi ini sudah melakukan kegiatan preventif maupun penegakan hukum. Kami sudah mengamankan beberapa tempat baik itu juru parkir liar, maupun tindakan yang lain yang bersifat mengintimidasi sudah diungkap dan dirilis," jelas dia.
Baca Juga:Ijazah Karyawan Ditahan, Wali Kota Solo Datangi Langsung Pelaku Usaha, Ini Hasilnya
Kapolresta menegaskan tidak akan beri ruang untuk tindakan premanisme. Akan ditindak tegas jika itu ada.
"Alhamdulillah, di wilayah Solo ini dalam keadaan kondisi kondusif. Tidak kami beri ruang bagi tindakan premanisme, kami akan tindak tegas," tandasnya.
"Ada 20-25 orang sudah kami tindak. Kalau warga ingin melapor, kami ada call center sparta dan juga 110. Kalau di pemkot ada ULAS dan Lapor Mas Wali juga," pungkas dia.
Diberitakan sebelumnya, Polresta Solo berhasil mengamankan sebanyak 15 orang pelaku pelanggaran hukum dalam hari pertama pelaksanaan Operasi Aman Candi 2025.
Operasi yang digelar secara serentak di wilayah Jawa Tengah ini bertujuan menciptakan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Baca Juga:Keroyok Warga di Jalan Makam Bonoyolo, Empat Orang Diciduk Polisi
Dari hasil kegiatan yang dilakukan sejak pagi hari, petugas berhasil menjaring 11 juru parkir liar, 2 pelaku pemerasan, dan 2 debt collector (DC) yang diduga melakukan penagihan dengan cara-cara intimidatif.