"Karena kita tahu, kondisi seperti ini. Kita harus banyak berdoa kepada Allah, semoga kemakmuran, kesuksesan kejayaan, keselamatan selalu mengiringi kita semua," paparnya.
Di sisi lain, untuk wisata Keraton selama masa libur lebaran tahun ini, Dani mengatakan sudah ada peningkatan meski belum signifikan.
"Masih sama seperti tahun lalu. Peningkatannya tidak banyak. Mungkin nanti di H+3 atau H+4 itu mulai banyak karena hari ini lagi pada sibuk untuk anjangsana bersama keluarga dan waktu-waktu internal untuk keluarga masing-masing," pungkasnya.
Tradisi Grebeg Syawal tersebut digelar pada perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah dengan memperebutkan dua gunungan Jaler (pria) dan Estri (wanita) yang dipercaya masyarakat membawa berkah dan rezeki.
Baca Juga:Keajaiban Malam Selikuran Keraton Kasunanan Surakarta: Jejak Sejarah dan Makna Mendalam
Grebeg Syawal diadakan sebagai bentuk syukur atas berkah yang diberikan oleh Allah SWT serta sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan antar warga. Pada acara Grebeg Syawal, masyarakat Surakarta biasanya berkumpul di alun-alun utama kota, yaitu Alun-alun Utara dan Alun-alun Kidul.