"Kami mendukung pembatasan terhadap akun-akun yang bisa mengancam Pancasila. Tentu saja, hal ini perlu dilakukan secara bijaksana, dengan memperhatikan prinsip kebebasan yang ada," jelasnya.
Bagi Marzuki, penguatan Pancasila tidak hanya berhenti pada hafalan, tetapi harus dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Kami di pesantren mengajarkan nilai-nilai agama dan budi pekerti luhur yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Pancasila harus dipahami secara mendalam, bukan sekadar dihafal dan diucapkan," pungkasnya.
Dengan komitmen ini, Ponpes Al Barokah berharap dapat menanamkan Pancasila sebagai ruh negara kepada santri dan masyarakat, serta membangun kesadaran bersama untuk mempertahankan ideologi bangsa yang sudah terbukti mampu menjaga keberagaman dan persatuan Indonesia.
Baca Juga:Bertemu Satukan Energi Menjadi Sinergi dalam Reuni Akbar IAATW 2024