Banyak Calon Kepala Daerah Temui Jokowi, Pengamat Politik: Berharap Dapat Berkah Elektoral

Mereka mulai datang sejak Jokowi purna tugas sebagai presiden, 20 Oktober 2024 lalu hingga saat ini.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 06 November 2024 | 07:42 WIB
Banyak Calon Kepala Daerah Temui Jokowi, Pengamat Politik: Berharap Dapat Berkah Elektoral
Jokowi menghadiri undangan wedangan angkringan paslon 02 Pilkada Solo, Respati-Astrid di Wedangan Pendhopo Solo, Senin (4/11/2024). [Suara.com/dok]

SuaraSurakarta.id - Sejumlah calon kepala daerah yang maju di Pilkada serentak 2024 dari berbagai daerah di Indonesia ramai-ramai mengunjungi mantan Presiden Jokowi di Jalan Kutai Utara 1 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

Dari hasil penelusuran dan pantauan di lapangan, ada 22 calon kepala daerah baik cagub, cawagub, cabup maupun cawabup yang sudah sowan dan bertemu Jokowi 

Mereka mulai datang sejak Jokowi purna tugas sebagai presiden, 20 Oktober 2024 lalu hingga saat ini. 

Kedatangan para calon kepala daerah tersebut mendapat berbagai respon, seperti untuk minta doa restu dan dukungan dari mantan Wali Kota Solo. Tak sedikit yang minta agar Jokowi bisa ikut kampanye. 

Baca Juga:Jokowi Buka Suara Terkait Hasil Survei Pilgub Jateng

Pengamat Politik UNS, Abdul Hakim melihat yang pertama itu sebagai bentuk deklarasi kesetiaan mereka ke Jokowi. Bahwa para calon kepala daerah ini menyatakan diri secara jelas kepada publik sebagai orangnya Jokowi.

"Dengan harapan akan menjadi alasan mendapatkan berkah elektoral. Karena kita lihat Pak Jokowi ini approval ratingnya tinggi, terakhir itu diangka 75 persen, bahkan dibeberapa daerah di Indonesia Timur, Jawa Timur sangat diterima," kata dia saat dihubungi Suara.com, Selasa (5/11/2024).

Abdul Hakim menyebut mereka berharap mendapatkan limpahan dari para pendukung dan simpatisan Jokowi. Pendukung Jokowi itu bukan hanya dalam arti relawan Jokowi tapi selama ini basis terbesarnya adalah masyarakat kelas bawah yang mendapatkan manfaat dari berbagai program bantuan sosial, sehingga selama ini selalu mendukung Jokowi.

"Saya pikir ini langkah strategis saja untuk mendapatkan efeknya walaupun Pak Jokowi sudah bukan lagi sebagai presiden," ungkapnya.

Abdul Hakim menilai ini juga sebagai konsolidasi Koalisi Indonesia Maju (KIM). Karena selama ini bisa dilihat beberapa calon dari KIM mendapatkan tantangan yang serius.

Baca Juga:Respati Ardi Pasang Foto Bambang Pacul Saat Debat, FX Rudy Buka Suara

"Sebagai contoh di Jateng ternyata dari hasil Litbang Kompas terakhir justru Pak Lutfhi sedikit ketinggalan dari Pak Andika. Jadi ini perlu dukungan yang kuat dari sosok seperti Pak Jokowi," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini