Sarasehan dimulai, warga pun menyampaikan aspirasi. Termasuk pengalihan arus dan jalan akibat proyek palang Joglo.
"Nah, kemarin sejumlah warga dan tokoh masyarakat itu menjebol tembok di tengah makam itu untuk warga bisa berlalu lalang ke makam, karena mata pencaharian warga sekitar sini kan mengurusi makam. Akan tetapi baru sehari dijebol, sehari setelahnya kembali ditutup oleh Pemkot Solo. Jadi kami mohon agar bisa dikomunikasikan kembali terkait pembukaan tembok di tengah makam tersebut," ungkap Tri Siwi kepada Respati.
"Untuk yang kedua, ini terkait dengan Posyandu Mas. Untuk dana Posyandu per tahun itu Rp 4,5 juta. Dan itu di sini sangat kurang sekali. Jadi kami mohon, untuk ked epan saat Mas Respati menjadi Wali Kota bisa menambah dana insentif Posyandu, agar kami para kader Posyandu itu tidak kebingungan lagi terkait dana," lanjut Tri Siwi.
Menanggapi hal itu, Respati pun akan mengupayakan akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Kemudian terkait dana Posyandu, dirinya memiliki program bernama Posyandu Plus. Program itu nantinya mencangkup isu mental health semua usia, termasuk adanya dokter psikolog.
Baca Juga:Logonya Muncul dan Dicatut di APK Paslon Lain, DPC PBB Solo: Ini Sangat Merugikan!
"Tidak hanya kesehatan mental, tetapi juga akan kami tambahkan dana insentifnya, termasuk juga dana insentif untuk kadernya," tandas Respati. Warga yang senang menyambut dengan tepuk tangan.
Respati juga mengkampanyekan proses mencoblos saat Pilkada yang akan berlangsung pada tanggal 27 November mendatang.
"Kalau Ibu-ibu di sini makan pakai tangan? kanan.. Mengambil paku untuk mencoblos menggunakan tangan? kanan.. nanti kalau sudah dibuka kertas suaranya, coblos yang kanan, yang ada Mbak Astrid ini nggih," jelas Respati saat menunjukkan foto dirinya dan Astrid di kertas suara yang disambut tawa warga.