Bersama istri tidak menyangka dan hancur saat mengetahui keadaan anaknya meninggal dengan cara yang tragis. Anaknya itu baru 1,5 tahun menempuh pendidikan di Ponpes tersebut.
Tri dan istrinya bertemu terakhir kali dengan sang putra pekan kemarin. Karena memang merupakan jadwal sambang Santri, sehingga anak diperbolehkan dijemput.
"Ketemu terakhir pekan kemarin, sempat saya ajak jalan-jalan, muter-muter solo sama ibu dan kedua adiknya. Lalu sempat nginep dirumah sehari, terus saya antar ke ponpes lagi," jelas dia.
Ketika ditanya apakah ada firasat, Tri sekilas melihat wajah anaknya sayu saat bertemu. Tapi tidak menghiraukan.
Baca Juga:KPU Solo Mulai Terima Logistik Kebutuhan Pilkada 2024
Disinggung apakah sang anak pernah bercerita tentang hal yang dialami di ponpes, Tri mengaku tidak.
"Anak saya tidak pernah bilang apa-apa. Ketika saya tanya katanya di sana baik-baik saja. Jadi saya selalu berfikiran positif," paparnya.
Tri menambahkan ini masih menunggu hasil otopsi dari pihak rumah sakit. Dia pun akan membawa kasus kematian anaknya ke ranah hukum.
"Ini bukan saya dendam dengan ponpes. Tapi saya ingin kejelasan apa sebenarnya yang terjadi pada anak saya," sambung dia.
"Saya ingin anak saya yang terakhir jadi korban. Jangan ada lagi korban lain. Karena sejatinya ponpes pilihan yang baik buat anak-anak. Tapi tolong jangan ada korban. Kasihan mereka udah jauh dari orang tua, mau belajar harus dikerasin," pungkasnya.
Baca Juga:Geng 'Student Spendugol' Bikin Resah Warga, Tim Sparta Turun Tangan, Begini Endingnya
Kontributor : Ari Welianto