Dani menegaskan otoritas tertinggi keraton itu adalah Sinuhun PB XIII. Yang mana sudah memberikan dawuh kepada kanjeng Rizki lewat Pengageng Parentah untuk membuka perayaan sekaten yang ditandai ditabuh nya gamelan sekaten.
Namun belum ada dawuh dari utusan dalem sinuhun, gamelan sekaten sudah ditabuh.
"Kalau kanjeng Rizki sebagai utusan dalem belum dawuhke kepada para pengrawit tapi ternyata sudah berbunyi. Berati ada sabotase di sini, itu ditabuh ada dawuh siapa," jelas dia.
Sementara itu menantu dalem Sinuhun PB XIII, KRA Rizki Baruna Ajidiningrat mengatakan bahwa Sinuhun telah mendawuhkan pengageng parentah untuk memilih atau menunjuk orang atau utusan untuk memerintahkan pengrawit menabuh gamelan sekaten.
Baca Juga:Keren Lur! Karaton Solo Resmi Jadi Kerajaan Pertama di Dunia yang Merilis NFT
"Saya yang didawuhkan untuk itu. Usai prosesi upacara selesai di Masjid Agung, saya menuju ke tempat gamelan tapi saat berjalan gamelan sudah ditabuh," paparnya.
Selanjutnya menghampiri bangsal tersebut dan masuk ke kerumunan untuk menanyakan kenapa gamelan sudah ditabuh. Padahal utusan dalem dari sinuhun itu belum memberikan instruksi kepada pengrawit.
"Saya tanya itu siapa yang mendawuhkan. Memang suara yang saya keluarkan agak lantang, karena memang sangat ramai dan saya didorong-dorong keluar," tandas dia.
"Saya bawa dawuh dalem dari Sinuhun dan dawuhnya itu tertulis," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Baca Juga:UEA Revitalisasi Masjid Agung dan Siti Hinggil Selatan, Bangunan Bersejarah Kini Makin Kokoh