'Saya Tidak Akan Melawan Ibu' dan Mengungkap Alasan Gusti Bhre Mundur di Pilkada Solo

Mundurnya Gusti Bhre sempat memunculkan tanda-tanya berkaitan dengan alasan dibalik keputusan mendadak itu.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 28 Agustus 2024 | 19:08 WIB
'Saya Tidak Akan Melawan Ibu' dan Mengungkap Alasan Gusti Bhre Mundur di Pilkada Solo
KGPAA Mangkunegara X atau Gusti Bhre bersama sang ibunda Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara IX (kanan). [Instagram @bhresudjiwo]

SuaraSurakarta.id - KGPAA Mangkunegara X alias Gusti Bhre memutuskan mundur dari proses pencalonan menuju Pilkada Solo 2024.

Kini, muncul nama baru sebagai pengganti Gusti Bhre, yakni Respati Ardi seorang pengusaha muda sekaligus Ketua BPC HIPMI Solo.

Mundurnya Gusti Bhre sempat memunculkan tanda-tanya berkaitan dengan alasan dibalik keputusan mendadak itu.

Namun, Ketua DPC Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno menemui langsung KGPAA Mangkunegara X atau GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo di Pura Mangkunegaran usai dikabarkan mundur dari pencalonan di Pilkada Solo 2024.

Baca Juga:Jelang Pilkada Solo, Viral Unggahan Dugaan Tunggakan Pajak KGPAA Mangkunegara X

Pertemuan ini untuk memastikan dengan beliau soal mundur dari pencalonan meski sudah dapat berita tersebut.

"Apa salahnya kalau saya memastikan langsung sekalian. Ternyata memang betul beliau mundur. Karena saya harus dapat kabar dari beliau sendiri," terang Ardianto saat dihubungi usai bertemu Gusti Bhre, Rabu (28/8/2024).

Ardianto menyebut alasan Gusti Bhre mundur itu karena memang faktor keluarga. Beliau malah menggambarkan belum bisa mengatur yang kecil dalam hal ini keluarga, kalau yang kecil tidak bisa nanti yang besar seperti apa.

"Akhirnya sadar diri dan ternyata cukup perhitungan. Saya yakin dari keluarga masih debatable (ada perdebatan), dengan ibu (Prameswari Prisca Marina Haryogi Supardi) juga ternyata keukeh tidak menyetujui, 'saya tidak akan melawan ibu saya'," jelas dia.

Menurutnya saat pertemuan sebelumnya, memang baru kesanggupan pribadi Gusti Bhre. Jika dari dalam keluarga masih putusannya tarik ulur dan belum final.

Baca Juga:PKS Ungkap Alasan Rekomendasi Gusti Bhre-Astrid Widayani, Singgung Modernitas dan Budaya

"Awal itu baru kesanggupan pribadi. Kalau di dalam Pura Mangkunegaran masih terjadi tarik ulur belum final," ungkapnya.

Ardianto mengaku pertemuan dengan Gusti Bhre di Pura Mangkunegaran cukup lama. Suasananya cukup cair dan hangat, bahkan Gusti Bhre tidak akan lepas begitu saja, tetap mendampingi dan bergerak. 

"Beliau siap bergerak memenangkan penggantinya beliau dan KIM plus di Pilkada Solo ini," katanya.

Munculnya nama Respati Ardi, lanjut dia, merupakan plan B. Jadi kalau ada yang menyebut sudah muncul sebelum Gusti Bhre mundur tidak benar, itu hanya praduga-praduga saja.

"Istilahnya itu bentuk plan B, saya memang yang bentuk. Karena waktunya sudah pendek, begitu mendengar kalau beliau akan mundur, maka saya harus siapkan plan B. Kalau plan A tetap jalan maka plan B tidak jalan tapi kalau plan A mandeg maka plan B kita siapkan," papar dia. 

Ardianto menambahkan yang mendampingi Gusti Bhre selama ini kan Respati Ardi. Mungkin ada penilaian dari Gusti Bhre, lalu Gibran yang melihat cocok.

"Penilaiannya, plus minusnya kan Gusti Bhre karena yang selama ini mendampingi kan beliau. Gusti Bhre memilih penggantinya tidak sembarangan, tetap ada peran dan Mas Gibran tetap cawe-cawe.Tapi artinya Mas Bhe cari pengganti tetap harus sesuai harapannya," tandasnya.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak