SuaraSurakarta.id - Kerbau keturunan kyai Slamet atau kerbau bule milik Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo menjadi maskot Peparnas XVII 2024 di Kota Solo.
Kerbau kyai Slamet merupakan hewan istimewa dalam tradisi adat di Keraton Kasunanan Surakarta. Di mana menjadi simbol dalam upacara malam satu suro.
Ada filosofi Kerbau Kyai Slamet yang dijadikan maskot di Peparnas XVII 2024 di Kota Solo. Nama 'Slamet' dalam bahasa Jawa 'selamat atau aman', itu melambangkan keselamatan dan perlindungan.
Dalam maskot tersebut, Kerbau Kyai Slamet menggunakan busana ksatria Keraton Kasunanan Surakarta dengan kain motif parang. Di mana itu memiliki makna kekuatan dan pantang menyerah dalam menghadapi segala rintangan.
Baca Juga:Istri dan Anak Sudah di Jakarta, Gibran dan Keluarga Akan Pindah Domisili KTP
Kerbau Kyai Slamet juga menggunakan blangkon dan samir berwarna merah kuning khas Keraton Kasunanan Surakarta. Itu melambangkan penolak bala agar terhindar dari marabahaya.
Sedangkan untuk logo Peparnas XVII 2024 di Kota Solo terdiri dari dua simbol, burung perkutut dan keris khas Jawa Tengah.
Burung perkutut melambangkan damai, mapan, dan bahagia. Keris melambangkan berani, pahlawan dan perkasa.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengatakan bahwa pemilihan maskot Peparnas ini berasal dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
"Pemilihan maskot yang diluncurkan ini berasal dari Mas Gibran yang memilih," terangnya saat sambutan di launching logo dan maskot Peparnas XVII 2024 di Pendapi Gedhe Balai Kota Solo, Kamis (18/7/2024).
Baca Juga:Bacakan Surat Pengunduran Diri, Gibran Dapat Hadiah Keris, Filosofinya Dalam Banget
Dito mengatakan logo dan maskot ini diluncurkan untuk memberikan semangat baru buat Peparnas XVII.
- 1
- 2