"Sudah dipastikan tadi bahwa itu tidak ada izin. Karena itu membuat masyarakat resah," terang dia.
Endro menjelaskan bahwa festival kuliner non halal ini terlalu vulgar di tempat-tempat umum walaupun tetap menghargai makanan non muslim. Harusnya digelar di daerah tertentu seperti di Bali atau NTT dan itu biasa.
"Mestinya itu terbatas dan tidak terlalu vulgar. Baik di media sosial (medsos) maupun baliho-baliho yang terpasang," jelasnya.
Endro menambahkan itu bisa digelar ditempat tersendiri bukan di tempat-tempat umum. Karena merasa khawatir khususnya milenial resah dan ikut merasakan," tandas dia.
Baca Juga:Opsi Layanan Hemat di Transportasi Online Jadi Pilihan Utama Bagi Pelanggan di Solo
Dia juga mengimbau kepada masyarakat muslim khususnya untuk tidak ikut-ikutan dalam festival kuliner non halal.
"Kita imbau , mengedukasi pada masyarakat untuk tidak melibatkan diri dalam hal semacam itu. Itu kita pastikan haram, karena sudah terang-terangan non halal," pungkasnya.
Kontributor : Ari Welianto