Membedah Pembangunan IKN: Meniru Kesuksesan Solo Sebagai Ibu Kota Baru yang Bersejarah

Pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi bagian penting dalam transformasi struktural Indonesia. I

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 24 Maret 2024 | 16:43 WIB
Membedah Pembangunan IKN: Meniru Kesuksesan Solo Sebagai Ibu Kota Baru yang Bersejarah
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai humas Pemerintah mengajak peran aktif masyarakat lewat CreativeTalks Pojok Literasi dengan tema 'Ngabuburit Bareng Influencer: Sudah Sejauh Mana Pembangunan IKN?' di Solo. [Suara.com/dok]

Perjalanan IKN menuju kota cerdas, tak lepas dari aspek mobilitas masyarakat. Chief Urban Mobility Otorita IKN, Resdiansyah, menjelaskan bahwa transportasi di wilayah KIPP IKN akan menekankan pada aspek sustainability.

"Target yang harus dicapai adalah memastikan transportasi di KIPP 80% adalah public transport dan hanya 20% kendaraan pribadi. Raja yang berada di jalan raya pejalan kaki bukan mobil pribadi dan kami akan kembalikan itu," jelas Resdiansyah.

Resdiansyah menjelaskan bahwa transportasi di IKN sebagai kota pintar, akan mengutamakan kendaraan dan moda yang lebih ramah lingkungan.

Akses pejalan kaki dan pesepeda juga akan dipermudah dengan area-area bangunan tanpa pagar pembatas juga sky walk. Sedangkan jasa layanan antar makanan atau logistik misalnya, akan menggunakan sepeda maupun motor listrik.

Baca Juga:Jadwal Imsakiyah Kota Solo Sabtu 23 Maret 2024, Disertai Bacaan Niat Puasa Ramadan

Sebagai salah satu kota yang tengah menerapkan konsep smart city, Solo dijelaskan oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kota Surakarta, Heny Ermawati, telah mendapat pengakuan dan menggambarkan adanya dukungan dari berbagai stakeholder, termasuk masyarakat untuk membentuk Solo sebagai kota pintar.

"Pada Desember lalu, kami mendapatkan penghargaan kategori smart branding dan smart living dalam ajang Forum Smart City 2023, dengan nilai tertinggi 3,84," paparnya.

Wakil Ketua Dewan Smart City Solo, Sutanto, menjelaskan bahwa secara historis, di Solo pernah terjadi perpindahan Keraton dari Kartosuro ke Surakarta, dan untuk bisa menjadikan proses perpindahan berhasil, harus didukung oleh kesiapan masyarakat.

"Dalam konsep smart city, ada satu pilar yang menurut saya sangat luar biasa termasuk di Solo, yaitu smart people atau smart society, atau warga yang pintar. Jika kita membangun kota tapi orangnya belum pintar dan tidak dibangun, maka sistem keberlanjutannya menjadi sangat sulit," tegas Sutanto.

Baca Juga:Ini Jadwal Azan Magrib Kota Solo dan Sekitarnya atau Waktu Buka Puasa pada 22 Maret 2024

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini