Survei Internal TPN Elektabilitas Ganjar-Mahfud Masih Tinggi, Ini Komentar Gibran

Survei yang dilakukan olen Tim Pemenangan Nasional (TPN). Hasilnya elektabilitas Ganjar-Mahfud tak jauh beda dengan Prabowo-Gibran

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 30 Desember 2023 | 10:45 WIB
Survei Internal TPN Elektabilitas Ganjar-Mahfud Masih Tinggi, Ini Komentar Gibran
Gibran Rakabuming Raka. [Ist]

SuaraSurakarta.id - Elektabilitas calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menjadi sorotan di beberapa survei. Paslon nomor urut tiga itu mengalami penurunan yang sangat signifikan. 

Namun berbeda dengan survei yang dilakukan olen Tim Pemenangan Nasional (TPN). Hasilnya elektabilitas Ganjar-Mahfud tak jauh beda dengan Prabowo-Gibran

Calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka pun enggan menanggapi hasil terbaru survei tersebut. 

"Enggaklah. Saya ini cupu saja kok," kata Gibran dikutip dari ANTARA di Solo,  pada Jumat (30/12/2023).

Baca Juga:Gibran Minta Jajarannya Segera Eksekusi APBD Kota Solo 2024, Total Rp 2,390 Triliun Disiapkan

Termasuk dengan banyaknya dukungan yang datang ke pasangan Prabowo-Gibran, ia juga enggan menanggapi banyak.

"Enggaklah," katanya.

Masih terkait survei, beberapa waktu lalu ia mengaku akan melakukan evaluasi setelah hasil survei terbaru keluar.

Pada hasil survei tersebut, meski dinyatakan unggul, namun angka yang terlihat belum mampu membawa pasangan Prabowo-Gibran menang satu putaran dalam Pilpres 2024.

"Nanti kami evaluasi lagi ya," katanya.

Baca Juga:Ogah Tanggapi Spanduk #SoloBukanGibran, Relawan GSD: Track Record Sudah Terbukti!

Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud Andi Widjajanto mengatakan dari survei internal diperoleh hasil pasangan Prabowo-Gibran berada di posisi teratas dengan perolehan 41,1 persen. Selanjutnya, pasangan Ganjar-Mahfud menyusul dengan perolehan 37 persen, dan Anies-Muhaimin dengan angka 21,7 persen.

Ia mengatakan untuk metode survei yang dilakukan TPN, di antaranya menggunakan survei konvensional, kelompok diskusi di 31 kota, dan predictive media analysis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak