SuaraSurakarta.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta mulai memetakan sejumlah lokasi rawan bencana seiring dengan memasukinya musim penghujan yang biasa terjadi di akhir tahun.
Kepala BPBD Kota Surakarta Nico Agus Putranto mengatakan hingga saat ini sudah dilakukan pemetaan di 30 titik lokasi rawan banjir di lima kecamatan di Kota Solo.
"Yang paling berpotensi kebanjiran di Kecamatan Pasar Kliwon," kata Nico dikutip dari ANTARA pada Senin (18/12/2023).
Selain itu, ada pula lokasi rawan longsor, yakni di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres dan di Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan. Kondisi rawan longsor di Mojosongo karena kontur tanah yang berbukit, untuk di Pajang lokasi rawan longsor ada di bantaran sungai.
Baca Juga:Kabar Gembira Lur, Simpang Joglo Nanti Malam Dibuka Lagi, Solo Utara Lancar Lagi
Sementara itu, dari prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan paling tinggi pada musim penghujan kali ini terjadi di bulan Februari 2024. Ia mengatakan bulan tersebut bersamaan dengan pelaksanaan Pemilihan Presiden 2024 sehingga harus diwaspadai.
"Kalau dari tanggalnya kemarin, tahun ini bulan Februari tanggal belasan. Untuk tahun besok pemilu juga belasan, kita harus waspada untuk itu melakukan pemetaan," katanya.
Terkait hal itu, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surakarta untuk mengantisipasi titik-titik atau TPS rawan banjir.
Pada upaya koordinasi tersebut, pihaknya juga sudah memaparkan titik rawan bencana sehingga KPU bisa menyiapkan daerah mana saja yang rawan.
"Dengan begitu nanti untuk lokasi TPS bisa dikomunikasikan dengan pemangku wilayah dan juga dengan daerah. Untuk TPS dicarikan yang tidak rawan banjir," katanya.
Baca Juga:Peran Penting Dapur Redaksi untuk Memperkuat Perlindungan Kelompok Marjinal
Meski demikian, hingga saat ini pihaknya belum memperoleh data lokasi TPS sehingga belum dapat diketahui apakah TPS berada di lokasi rawan banjir atau tidak.