UNS Berduka, Dokter dr Mueen Al Shurafa Gugur Usai Serangan Bom Israel

Mueen merupakan alumnus Fakultas Kedokteran UNS.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 08 November 2023 | 20:09 WIB
UNS Berduka, Dokter dr Mueen Al Shurafa Gugur Usai Serangan Bom Israel
dr Mueen Al Shurafa (kanan) bersama rekan seangkatan di FK UNS Solo, Jawa Tengah, beberapa tahun lalu. [ANTARA/HO-Dokumentasi UNS]

SuaraSurakarta.id - Kabar duka datang dari Universitas Sebelas Maret (UNS).

Salah satu alumninya, dr Mueen Al Shurafa dikabarkan gugur di jalur Gaza akibat serangan bom Israel.

Mueen merupakan alumnus Fakultas Kedokteran UNS.

"Almarhum adalah mahasiswa prodi (program studi) Spesialis Anestesi, masuk 2013 dan selesai 2018," kata Dekan FK UNS Prof Reviono dilansir dari ANTARA, Rabu (8/11/2023).

Baca Juga:Dianggap Melecehkan Gegara Bikin Konten Gembel Makan di Pinggir Jalan, Ini Klarifikasi Richard Lee

Sebagai alumni yang menjadi bagian dari Fakultas Kedokteran UNS, pihaknya ikut berbangga karena almarhum telah mengabdikan dirinya dengan ilmu yang telah dikuasai selama pendidikan di UNS.

"Ini tentunya membanggakan kami, ketika mendarmabaktikan ilmu dan ketrampilan medisnya secara ikhlas. Satu garis dengan kebijakan pemerintah yang mendukung suatu kemerdekaan bangsa. Dr Mueen telah mendarmabaktikan sesuai kebijakan pemerintah yang berjuang akan meraih kemerdekaannya," jelas dia.

Pada kesempatan yang sama, Ketua KSM Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran UNS Purwoko mengatakan dr Mueen tidak sempat mengikuti wisuda pada September lalu.

"Beliau pulang ke Gaza sebelum wisuda, waktu itu ada jadwal wisuda September, namun pulang (ke Gaza, Red.) Agustus karena ada kabar Rafah dibuka," katanya.

Menurut informasi, Rafah merupakan satu-satunya akses ke Gaza yang dapat ditempuh dari Kairo.

Baca Juga:Surya Insomnia Penasaran Seks Usai Bertengkar Lebih Nikmat, Dokter Boyke Beri Penjelasan

"Pakai bus 6-8 jam. Beliau dengan keluarganya," jelas dia.

Mengenai sosoknya, Purwoko mengatakan dr Mueen merupakan orang yang baik, jujur, dan tidak banyak bicara.

"Beliau khas Arab Palestina, orangnya baik, kerjanya cepat, terkesan angkuh, ya, karena tidak banyak bicara. Mau beramah tamah, kan beliau tidak bisa bahasa kita," paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak