"Ini pertama kalinya, dari dulu sampai sekarang tidak pernah ada. Setiap hari tidak ada polisi yang datang, seandainya patroli hanya sekedar lewat tapi kalau ini berhenti," jelasnya.
Rudy mengatakan sampai sekarang kantor DPC masih kosong belum ada aktivitas. Tapi didatangi petugas polisi dan rakyat menilai sudah dimulai intimidasi dan intervensi kepada parpol.
"Kalau saya memberikan gambaran, inilah bentuk intimidasi dan intervensi pada parpol. Padahal tugasnya tidak di situ kecuali nek sana rumah judi, rumah penjual minuman alkohol, rumah untuk membuat narkoba itu silahkan disatroni," ujar dia.
Rudy pun tidak perlu konfirmasi ke pihak berwajib, apalagi fotonya sudah beredar sampai pusat (DPP). "Saya tahunya juga dari teman-teman pusat dan ditanya 'kenapa itu PDIP didatangi polisi'. Saya saja tidak tahu, lalu dikirimi foto," sambungnya.
Baca Juga:Tak Kaget Lihat Bobby Nasution Pilih Dukung Prabowo-Gibran, Golkar: Dia Punya Kedekatan Khusus
Sementara itu Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi saat dikonfirmasi menyebut bahwa patroli tersebut adalah patroli rutin menjelang Pemilu 2024.
Patroli rutin ini merupakan tugas pokok kepolisian dan dijamin oleh undang-undang untuk menjamin Kamtibmas.
"Kami hanya melakukan patroli rutin jelang Pemilu 2024. Tidak ada yang istimewa dari giat tersebut," imbuh dia.
Kapolresta menegaskan tidak melakukan interaksi apapun dengan orang-orang yang ada di sekitar DPC. Patroli yang dilakukan hanya untuk menjaga Kamtibmas.
"Kalau patroli sudah kewajiban. Tidak hanya DPC PDIP, semua kantor kami sambangi tidak hanya kantor PDIP, kantor-kantor KPU, Bawaslu, atau partai lain juga kami sambangi, tidak ada yang berbeda dengan itu," jelasnya.
Baca Juga:Golkar Siap Tampung Bobby Nasution Kalau Sudah Siap Angkat Kaki dari PDIP
Iwan menambahkan meminta maaf apabila tindakan patroli membuat para Kader PDIP merasa terintimidasi.