BPBD Jateng Pastikan Pemadaman dengan Water Bombing Sampai Kebakaran TPA Putri Cempo Padam

Pemakaian helikopter water bombing ini karena ada bagian yang bisa dijangkau kalau pemadaman lewat darat.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 19 September 2023 | 18:20 WIB
BPBD Jateng Pastikan Pemadaman dengan Water Bombing Sampai Kebakaran TPA Putri Cempo Padam
Kondisi TPA Putri Cempo Solo saat dilakukan pemadaman dengan water bombing, Selasa (19/9/2023). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Kepala Pelaksana Harian (Kalahar) BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan belum bisa memastikan sampaikan kapan helikopter water bombing akan melakukan pemadaman kebakaran TPA Putri Cempo Solo.

"Sampai kapan itu melihat hasil bukan melihat berapa kalinya. Harapannya dengan water bombing ini kebakaran di TPA Putri Cempo bisa dipadamkan," terang dia saat ditemui disela-sela meninjau kebakaran TPA Putri Cempo, Selasa (19/9/2023).

Bergas menjelaskan pemakaian helikopter water bombing ini karena ada bagian yang bisa dijangkau kalau pemadaman lewat darat.

Itu yang menjadi permasalahan untuk pemadaman kebakaran di TPA Putri Cempo Solo ini.

Baca Juga:817 Koleksi Museum Nasional Terdampak Kebakaran, Tapi Ada yang Masih Utuh

"Kenapa? Karena ada satu tempat sisi yang tidak mudah untuk dijangkau. Permasalahannya itu," ujar Bergas.

Menurutnya tadi bisa dilihat sudah beberapa kali helikopter mengambil air di sumber air terdekat untuk proses pemadaman api.

Kalau hari ini belum padam maka akan dilanjutkan untuk proses pemadamannya di hari berikutnya.

"Kita lihat perkembangan nanti sore seperti apa. Kalau belum padam nanti akan dilanjutkan di hari berikutnya," katanya. 

Bergas berharap bisa cepat padam, karena pengambilan airnya itu jaraknya dekat. Sehingga bolak baliknya itu lebih cepat dan sangat efektif pastinya.

Baca Juga:Padang Sabana Alun-alun Suryakencana Gunung Gede Terbakar, Tim Gabungan Pemadaman Diturunkan

"Mungkin kita lihat durasinya 4 jam dulu. Jadi berjalan terus, ini seperti di Jatim atau di mana berjalan terus sampai padam," ungkap dia.

"Kita tidak harus cepat, tapi ini berjalan terus. Mau diambil air berapa kali terus digelontorkan," lanjutnya.

Meski sudah menggunakan helikopter water bombing, pemadaman lewat jalur darat tetap dilakukan. Bahkan seandainya sudah padam pun tetap wajib dibuat basah, karena cuacanya kemarau jadi masih berpotensi. 

"Kalau dirasa sudah tidak asap, sudah bisa dijangkau jalur darat, saya kira sudah aman. Kalau misalnya belum, masih digelontorkan terus," jelas dia.

Sejauh ini di Jateng, ada lima TPA yang terbakar pada musim kemarau ini, terakhir di TPA Ajibarang Kota Semarang. Dari kelima lokasi tersebut tidak semua pemadaman dilakukan dengan metode water bombing.

"Ada lima TPA di Jateng terbakar. Kabupaten dan Kota Tegal, Kabupaten Pemalang tidak pakai water bombing. Yang pakai water bombing di Kota Solo dan Kota Semarang," paparnya.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini