SuaraSurakarta.id - Brosur yang berisi dugaan korupsi di lingkungan Universitas Sebelah Maret (UNS) Solo disebar dan dibagi-bagikan kepada mahasiswa baru.
Informasinya brosur tersebut dibagikan pada hari terakhir Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2023 UNS, Rabu (23/8/2023) pagi.
Pembagian brosur tersebut menjadi viral dan ramai di media sosial Twitter sebuah unggahan @UNSfess_
Pada brosur tersebut tertulis '8 menu spesial rektorat', yakni:
Baca Juga:Bakal Dilaporkan KPK Atas Dugaan Korupsi, Rektor UNS: Kita Tegak Lurus pada Hukum
1. Dugaan kuat korupsi rektor
2. UNS kampus manipulatif
3. UKT elit sarana sulit
4. Cashback UKT yang tak kunjung kembali
5. Almamater berbayar
6. Dana apresiasinya mana?
Baca Juga:Fakta Gelar 2 Guru Besar UNS Dicopot, Gara-gara Kasus Ini
7. Dana kemahasiswaan seret
8. Pembegal kreativitas mahasiswa.
Bahkan beredar juga di media sosial (medsos) Whatsapp (WA) soal perintah untuk panitia PKKMB yang berisi.
MOHON BANTUANNYA UNTUK SELURUH PANITIA DAN KAKAK PEMBIMBING, APABILA MELIHAT MABA MEMBAWA PAMFLET SEPERTI DIATAS BISA DIAMBIL DAN APABILA TERLIHAT MENYEBARKAN PAMFLETNYA BISA DI FOTO YAA. KALO ADA YANG NGEYEL BISA DITULIS IDENTITASNYA
– inpo dari pusat
Banyak mahasiswa baru mendapatkan brosur tersebut yang dibagikan seseorang di pintu masuk kampus UNS.
Salah satu mahasiswa baru UNS yang mendapatkan brosur tersebut adalah Fadila. Dikatakannya dapat brosur itu pagi sekitar pukul 06.00 WIB di dekat kampus.
"Dapatnya pagi jam 6 saat jalan di depan kampus, lalu ada orang laki-laki pakai topi ngasih brosur," ujar dia, Rabu (23/8/2023).
Menurutnya banyak brosur-brosur yang berserakan di jalan. Karena ada yang diberi lalu langsung dibuang.
"Banyak banget di pinggir jalan berserakan brosur yang dibuang," kata Mahasiswa baru Jurusan Pendidikan Bahasa Jawa Fakultas Bahasa Jawa UNS ini,
"Setiap yang lewat itu khususnya mahasiswa baru dikasih brosur," lanjutnya.
Ia bersama teman-temannya juga membuang brosur tersebut. Tadi ada mahasiswa lain yang menyimpannya.
Ketika ditanya apakah ada kakak tingkat yang menyita brosur tersebut, Fadila mengaku tidak ada.
"Saya buang. Tidak tahu apakah yang disita kakak tingkat atau tidak, mungkin mereka juga tidak tahu," sambung dia.
Dikatakannya isi brosur saat dibaca itu tidak penting, jadi dibuang saja. "Kalau menurut aku nggak penting soal rektorat," ucapnya.
LO Panitia PKKMB Kinkinta mengatakan tidak tahu menahu mengenai brosur yang dibagikan ke mahasiswa baru tersebut.
"Mohon maaf, kami dari mantan panitia PKKMB tidak mengetahui dan tidak menyebarkan brosur itu. Kami tidak bisa kasih komentar dan informasi apa-apa karena tidak terkait," jelas dia.
Sementara itu Ketua BEM UNS, Hilmi Ash Shidqi menyatakan bahwa brosur itu bukan berasal dari BEM UNS.
Ia pun mencari siapa oknum yang menyebarkan brosur dugaan korupsi rektor itu.
"Kita masih belum tahu siapa yang nyebarin, itu bukan dari BEM UNS. Dari tadi dicariin siapa yang nyebarin belum tahu, aku juga lihat postingan di UNS Fess," tandasnya.