Penuh Konflik Batin, Prilly Latuconsina Ajak Warga Solo Tonton 'Ketika Berhenti di Sini'

Selain Prilly, film itu juga dibintangi Bryan Domani, Refal Hady, Lutesha Sadhewa, Sal Priadi, Widyawati, Cut Mini Theo, Satrya Ghozali, dan sederet nama lain.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 17 Juli 2023 | 16:56 WIB
Penuh Konflik Batin, Prilly Latuconsina Ajak Warga Solo Tonton 'Ketika Berhenti di Sini'
Sutradara muda Umay Shahab merilis film keduanya berjudul 'Ketika Berhenti di Sini'. Film produksi Sinemaku Pictures bekerjasama dengan Legacy Pictures ini diproduseri oleh aktris Prilly Latuconsina yang sekaligus berlakon dalam film tersebut. [Suara.com/ist]

SuaraSurakarta.id - Sutradara muda Umay Shahab merilis film keduanya berjudul 'Ketika Berhenti di Sini'. Film produksi Sinemaku Pictures bekerjasama dengan Legacy Pictures ini diproduseri oleh aktris Prilly Latuconsina yang sekaligus berlakon dalam film tersebut. 

Selain Prilly, film itu juga dibintangi Bryan Domani, Refal Hady, Lutesha Sadhewa, Sal Priadi, Widyawati, Cut Mini Theo, Satrya Ghozali, dan sederet nama lain.

Prilly Latuconsina mengungkapkan perjalanan panjang pembuatan film itu mulai dari masih menjadi gagasan, sampai ke penulisan skrip hingga pemilihan pemain.

"Alasan kenapa tertarik membawa cerita ini ke massa, karena aku pernah merasakan yang namanya kehilangan. Tidak mudah untuk siapapun menghadapi kehilangan. Jadi aku merasa dan juga berharap film ini bisa menjadi wadah untuk penonton merasakan apa yang ia rasa dan bisa membantu penonton menghadapi proses kehilangan," ungkap Prilly Latuconsina dalam jumpa pers di Solo, Senin (17/7/2023). 

Baca Juga:3 Fakta Film Korea My Worst Neighbor, Han Seung Yeon Jadi Tetangga Nyebelin?

Prilly yang juga berperan mengambil peran utama sebagai Anindita Semesta atau Dita, tokoh utama dalam film yang mengalami kehilangan mendalam dan mesti berjuang merelakan kehilangan yang Ia alami. 

Menurutnya, karakter Dita cukup unik karena sebagai sosok yang tidak mudah membuka diri. Dita merupakan orang yang sangat idealis dan juga punya ambisi untuk menggapai mimpinya. 

Dita juga sosok yang susah mengungkapkan perasaan yang dia rasa. Dia cenderung akan menyimpannya sendiri. 

"Jadi tantangannya adalah menggambarkan perasaan Dita yang dia pendam dengan ekspresi yang minim. Di sini saya juga belajar menahan tangis. Ini karakter terberat yang pernah aku mainkan," tuturnya.

"Pokoknya ini film sangat menguras emosi dan perasaan. Kami mengajak warga Solo dan sekitarnya untuk menyaksikan film ini mulai 27 Juli nanti," tambah Prilly.

Baca Juga:Sinopsis Film Stratton, Aksi Agen Rahasia yang Cari Senjata Pemusnah Massal

Sementara itu, Umay Shahab selaku sutradara menambahkan jika ide film tersebut ini berawal dari kisah dari seseorang yang ada di kehidupannya. 

Namun, sosok itu sudah tidak bisa lagi komunikasi dengan orang yang ia sayangi karena orang tersebut sudah tiada. Lalu muncul pertanyaan di kepala saya, bagaimana jika suatu saat nanti ada sebuah teknologi yang bisa menghubungkan kita kembali dengan mereka yang sudah tiada. 

"Walaupun tidak dengan raga seutuhnya, tidak dalam rasa seutuhnya, tapi kita memiliki kesempatannya," ungkap Umay Shahab.

Selain berperan sebagai Sutradara dan Produser, Umay Shahab juga menjadi penulis ide cerita dari film ini, bekerja sama dengan penulis skenario berpengalaman, Alim Sudio dan tim kreatif Sinemaku. Umay memiliki kedekatan dengan ceritanya.

"Saya mengexplorasi rasa kehilangan, berangkat dari premis ‘bagaimana manusia berdamai dengan kehilangan. Tidak mudah untuk kita semua berdamai dengan kehilangan kita sendiri, bagaimana kita menghadapi semua rasa lelah kita dengan kehilangan. Jadi sebenernya lebih kepada explorasi rasa rasa itu yang saya ingin tahu lebih dalam," jelasnya.

Film 'Ketika Berhenti di Sini' bercerita tentang Anindita Semesta (Prilly Latuconsina) bertemu dengan Ed (Bryan Domani). Pertemuan yang diawali salah paham, berujung pada perbincangan panjang dan hangat. Ed yang menggilai segala jenis riddle, meminta Dita menyelesaikan tantangan riddle darinya, dalam sebuah petualangan yang berakhir romantis.

Demikianlah, dua manusia yang serupa tapi tak sama bersatu. Empat tahun sejak pertemuan pertama mereka, Dita yang sedang merintis karir, sementara Ed sudah mapan dengan perusahaan arsitek miliknya sendiri.

Dita yang masih berjuang untuk meraih impiannya, senantiasa dilanda rasa insecure, tanpa disadari, Dita senantiasa menuntut Ed.

Walaupun Ed senantiasa sabar melayani Dita, namun akhirnya Ed mengalami kecelakaan saat diteror telepon oleh Dita. Ed meninggal. Dita terpukul dan dihinggapi rasa bersalah.

Dua tahun kemudian, Dita berusaha melupakan segalanya tentang Ed dan mencoba menjalani kehidupannya yang baru bersama Ifan, yang sekarang resmi jadi kekasihnya. Dita kini menjadi sosok pribadi yang berbeda, namun tidak ada yang bisa menghapus masa lalu. Hingga suatu saat, Dita dipertemukan kembali dengan teki teki peninggalan Ed yang harus dipecahkan.

Hingga akhirnya riddle terakhir dari Ed mengarahkan Dita untuk memahami arti sesungguhnya kehilangan dan bagaimana melepaskannya dengan ikhlas. Tidak pernah menduga bahwa makna teka teki tersebut, adalah untuk menyiapkan dirinya menjalani hubungan cinta yang lebih baik dengan Ifan (Refal Hady). 

Ifan, sosok yang senantiasa hadir untuknya dari dulu. Dita memutuskan untuk menemui Ifan dan mengajaknya kembali untuk melanjutkan hubungan mereka kembali, sebelum dia menyesal lagi di kemudian hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini