"Sejak ini jadi hotel dan kamar tidak kami fungsikan lagi, lebih ke dekoratif saja. Jadi sudah ditutup lama setelah jadi hotel," ungkap dia.
Diakuinya sejauh ini tidak ada pengecekan mengenai bunker tersebut. Karena setelah bangunan ini jadi bunker ditutup, tidak tahu dulu apakah pernah dicek atau tidak.
"Belum pernah dicek, karena sejak jadi hotel tidak difungsikan lagi. Praktis bunker ini jadi cerita turun temurun," sambungnya.
Tia mengatakan, kamar bersejarah ini pernah dipakai untuk menginap tamu-tamun penting atau kenegaraan. Tahun 1982, Ratu Yuliana dan Pangeran Bernhard dari Kerajaan Belanda menginap di kamar ini.
Baca Juga:Menikmati Sensasi Ngabuburit Sambil Mendengarkan Musik Jazz di Pamedan Pura Mangkunegaran
Ada juga Perdana Menteri Myanmar Ne Wien. Megawati Sukarnoputri dan Prabowo Subianto pernah menginap di kamar ini, lalu ada mantan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Muhammad, Perdana Menteri Kamboja Norodom Sihanouk.
"Tamu-tamu penting dan kenegaraan pernah menginap di kamar. Terakhirnya ibu Megawati Sukarnoputri saat acara ngunduh mantu putra Presiden Jokowi," ucap dia.
Keluarga dan kerabat Keraton Kasunanan Surakarta utamanya PB XII juga pernah menginap di sini. Namun PB XII bukan tidur di kamar ada bunker nya tapi menempati kamar lain mirip bungalow yang ada di sisi kiri pintu masuk hotel.
PB XII pernah berpesan agar selalu menjaga dan merawat keberadaan tempat bersejarah ini.
"Saya pernah bertemu sama beliau dan beberapa kali berpesan. Ini kan ndalem eyangnya, jadi ada beberapa hal penting yang disampaikan," jelasnya.
Sebelum jadi hotel, lanjut dia, dulu merupakan kediaman atau ndalem Pangeran Kusumoyudo. Beliau adalah putra Raja Keraton Kasunanan Surakarta Paku Buwono (PB) X.