"Dalam waktu 19 jam sebelum pendaftaran kami tutup itu masuk 300-an pendaftar, tetapi setelah kita tutup masih ada yang daftar," jelas Ketua Panitia kegiatan khitanan massal Bayu Aji.
Bayu Aji menjelaskan Garis Keras Sambernyawa 1923 masih belajar menggelar acara sosial ini. Dia berharap di kegiatan selanjutnya mampu mengakomodasi lebih banyak peserta.
"Karena ini tahun pertama yang kita ambil sekitar 30 sampai 50-an peserta mungkin di tahun depan bisa lebih banyak," tuturnya.
Tak hanya khitan gratis, para peserta juga diberikan souvenir berupa jersey Persis Solo dan uang saku dari Garis Keras Sambernyawa 1923.
Baca Juga:Lahir di Persib Bandung, Striker Lokal Ini Pilih Persebaya Dibanding Persija Jakarta?
"Kalau biaya standar rumah sakit satu orang Rp1,5 juta, tapi karena kita berkolaborasi dengan RS UNS, maka kita diberi keringanan setengahnya. Tapi untuk peserta semua gratis, kita tanggung," tandas Bayu Aji.
Sementara itu Kepala Bidang Pelayanan Medis RS UNS, Coana Sukmagautama menyebut pihaknya terbuka terhadap kolaborasi seperti yang dilakukan Garis Keras Sambernyawa 1923.
"Kami sangat bangga bisa ikut support membantu khitanan massal biar masyarakat yang dirasa kurang mampu juga tidak terbebani dengan biaya yang mungkin cukup tinggi untuk khitan," sebut Coana.