Polemik Timnas Israel di Piala Dunia U-20, PCNU Kota Solo Serahkan Kebijakan ke Pemerintah

Pihaknya meminta agar masyarakat tidak terlalu reaktif dan bisa menunggu kalau nanti dimintai pendapat sebagai bahan untuk mengambil keputusan.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 27 Maret 2023 | 03:15 WIB
Polemik Timnas Israel di Piala Dunia U-20, PCNU Kota Solo Serahkan Kebijakan ke Pemerintah
Logo Piala Dunia U-20 2023. [doc. FIFA]

SuaraSurakarta.id - Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama atau PCNU Kota Solo angkat bicara mengenai adanya penolakan tim nasional (timnas) Israel main di Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Pihaknya pun menyerahkan dan tergantung yang berwenang dalam hal ini Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

"Kami tergantung yang berwenang saja, artinya yang di Solo itu tergantung pada gubernur dan wali kota. Kalau gubernur dan wali kota mengizinkan ya monggo, kami juga tidak bisa membikin menolak atau menerima buka kapasitas kami," terang Ketua PCNU Solo, Mashuri saat dihubungi, Minggu (26/3/2023).

Mashuri menjelaskan kalau nanti PCNU diminta untuk berpendapat secara tertutup kepada wali kota atau gubernur. 

Baca Juga:Diduga Penolakan Terhadap Israel Menjadi Penyebab Pembatalan Drawing

"Kami akan sampaikan kepada beliau yang punya wewenang, kami sebagai ulama nanti akan memberikan pendapat," katanya.

Hanya saja, pihaknya akan menunggu dari pihak yang mempunyai wewenang seperti apa.

"Sebagai ulama kami menunggu, artinya kalau kami dimintai pendapat maka akan berpendapat. Selain NU, ada juga MUI atau Muhammadiyah yang bisa dimintai pendapat," ungkap dia.

"Sebenarnya representasi kami semua itu ada di MUI," imbuhnya.

Terkait apakah sudah ada arahan dari PBNU terkait masalah ini, Mashuri mengaku belum ada. 

Baca Juga:Buntut Pembatalan Drawing Piala Dunia U-20 2023, Media Israel Serang Gubernur Bali

"Belum ada, kami masih menunggu. Jadi kami punya dasar, dari pusat nanti turun ke provinsi dan kota. Itu nanti yang akan kami jadikan pegangan ataupun bahan masukan kepada pihak yang berwenang," papar dia.

Menurutnya sebenarnya ini eventnya olahraga, harusnya dipilah masalah agama atau politik. Konflik yang di sana itu sebenarnya konflik politik, kebetulan antara muslim dan yahudi, ada nasrani juga.

"Ini kan eventnya olahraga, harusnya dipisah," ujarnya.

Pihaknya meminta agar masyarakat tidak terlalu reaktif dan bisa menunggu kalau nanti dimintai pendapat sebagai bahan untuk mengambil keputusan.

"Kami pasti akan memberikan saran yang obyektif. Kami minta masyarakat untuk tenang, tidak reaktif atau mengadakan demo," jelas dia.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini