Wow! Paling Diburu Wisatawan, Kuliner Khas Solo Menuju Gastronomi Bintang Lima

Kota Solo dikenal dengan wisata kulinernya, banyak wisatawan yang berkunjung hanya untuk mecicipi makanan lezat dan murah.

Budi Arista Romadhoni
Senin, 20 Februari 2023 | 10:20 WIB
Wow! Paling Diburu Wisatawan, Kuliner Khas Solo Menuju Gastronomi Bintang Lima
Anggota Forum Budaya Mataram membagikan nasi liwet kepada warga saat acara pengukuhan nasi liwet sebagai ikon kuliner Kota Solo di Balai Kota Solo,Jawa Tengah, Minggu (19/6/2022). ANTARA FOTO/Maulana Surya

"Yang penting esensi dari potensi itu tidak hilang, karena inilah karakternya," katanya.

Kuliner yang dikemas dengan menarik untuk kemudian dikirim ke luar daerah bukan sekadar digunakan sebagai promosi, melainkan juga menjadi bagian dari kuliner diplomasi sebuah daerah. Dengan begitu, kekayaan kuliner tradisional menjadi terangkat, seperti serabi dan sosis solo.

Meski demikian, tidak semua makanan layak dikemas untuk siap dikirimkan hingga luar kota. Selat, misalnya, lebih enak dinikmati langsung dengan datang langsung ke Solo.

Mengenai banyaknya restoran maupun kafe yang menjadikan makanan tradisional sebagai bagian dari menu, juga layak diapresiasi. Seperti di Pracima Tuin, ia sepakat jika harga menu harus disesuaikan dengan tempat maupun suasana yang disajikan oleh pihak restoran.

Baca Juga:BMI Kota Solo Kirim Bantuan Logistik ke Lokasi Pengungsian Korban Banjir

"Kalau di Mangkunegaran, kami tidak hanya melihat menu tetapi juga atmosfer, lingkungan. Ini adalah sebuah living heritage, jadi tidak bisa dinikmati di tempat lain," katanya.

Mungkin menu yang disajikan di sana bisa diduplikasi oleh restoran lain, namun untuk atmosfer hingga pelayanannya hanya terdapat di Pracima Tuin.

Makanan tradisional yang disajikan secara kekinian dengan ilmu kulinari tinggi layak dibanderol dengan harga mahal. Menu ini menyasar kalangan tertentu yang ingin tetap menikmati masakan rumahan, namun berada dalam atmosfer unik dan eksklusif, meski harus mengeluarkan uang lebih.

Ia juga berharap agar atmosfer di tempat itu lebih dipertahankan untuk menjadi pembeda.

"Jadi, royal dinner, royal lounge. Sah-sah saja dan pasarnya ada," katanya merujuk sajian makan malam kerajaan di ruang Mangkunegaran.

Baca Juga:Digelar di Solo Safari, Petugas dan Peserta Upacara Hari Jadi ke-278 Kota Solo Semua Anak-anak

Perhatian pemerintah

Namun demikian, saking kayanya dengan kuliner, Indonesia termasuk di dalamnya Solo, masih lemah dalam literasi kuliner tradisional.

Oleh karena itu, dibutuhkan pendokumentasian sebagai wujud dari aksi literasi. Selain penting untuk riset, dokumentasi juga penting untuk pengembangan sektor itu sendiri.

Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan pendampingan bagi pelaku UMKM, mulai dari proses produksi hingga promosi, sehingga produk dapat disajikan secara lebih baik.

Di Solo, pemerintah terlihat memberikan dukungan pada sektor ini. Beberapa kali, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menjamu sejumlah tamu di Restoran Pracima Tuin.

Beberapa di antaranya dari perkumpulan raja-raja se-Nusantara dan belum lama ini Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang Deok. Melalui jamuan tersebut, Gibran ingin memperkenalkan menu tradisional khas Solo kepada banyak orang dengan sajian eksklusif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini