SuaraSurakarta.id - Bencana banjir mengepung Kota Solo sejak Kamis (16/2/2023) hingga saat ini.
Meskipun banjir mengepung Solo, Wali Kota Gibran Rakabuming Raka memastikan belum menetapkan tanggap darurat bencana. Ia meyakini banjir akan surut Jumat siang.
"Belum kita tetapkan (tanggap darurat bencana banjir). Semoga siang (Jumat) ini banjir surut," kata Gibran dilansir dari Timlo.net--jaringan Suara.com, Sabtu (17/2/2023).
Sejauh ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo mencatat banjir di Kota Solo meluas di 16 kelurahan, tersebar di empat kecamatan.
Baca Juga:10.000 Jiwa Terdampak Banjir di Solo
"Ribuan orang terdampak banjir dan mengungsi. Banjir terjadi akibat WGM (Waduk Gajah Mungkur) Wonogiri dibuka, membuat Sungai Bengawan Solo meluap ke pemukiman dan mengungsi," ujar dia.
Gibran memaparkan, saat ini sejumlah sekolah difungsikan sebagai tempat pengungsian korban terdampak banjir. Selain itu ada kantor kelurahan.
"Posko pengungsian langsung disediakan, termasuk logistik. Sudah disediakan sejumlah barang-barang yang dibutuhkan warga, termasuk makanan dan obat-obatan. Dikirim ke lokasi pengungsian," jelasnya.
Terkait parahnya banjir pada tahun ini, Gibran mengatakan, hal tersebut karena diperparah dengan intensitas hujan deras juga terjadi di kawasan Solo Raya. Selain itu juga kurang maksimalnya pompa air dan dibukanya pintu air Waduk Gajah Mungkur.
"Saya sejak siang sudah koordinasi terus dengan BBWSBS (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo). Kita pastikan pompanya semuanya nyala," kata Gibran.
Baca Juga:5 Penyakit yang Sering Muncul Pasca Banjir, Wajib Waspada!