SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menegaskan akan meninggalkan Keraton Kasunanan Surakarta terkait revitalisasi jika konflik yang ada tidak kunjung selesai.
Sebagai gantinya, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini akan fokus penanganan Pura Mangkunegaran Surakarta dan kawasan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon.
"Kalau seandainya saya belum diberi kesempatan menata keraton. Saya akan fokus ke Mangkunegaran dan Baluwarti," terang Gibran saat ditemui, Senin (2/1/2023).
Padahal Keraton Kasunanan pada tahun 2023 ini menjadi salah satu fokus selain Sriwedari untuk penanganan.
Baca Juga:Tembok Keraton Surakarta Dekat Kediaman PB XIII Kembali Roboh, Warga: Belum Lama Robohnya
Sriwedari sudah ada titik terang, kalau keraton masih belum ada titik terang. Padahal kemarin itu dipanggil Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi untuk menyelesaikan konflik keraton tapi tidak datang.
"Aku wes kondo tadi. Fokusnya ke Mangkunegaran dan Baluwarti, ke hal-hal yang bisa saya sentuh saja. Ora sah tak sentuh yowes," ungkap dia.
"Bukan ditinggal, aku nunggu perintah wae. Kon dandani aku mangkat, dikon mediasi yo aku mangkat, santai," paparnya.
Seperti diketahui, konflik keraton kembali memanas akhir-akhir ini. Gibran pun enggan ikut campur atau mengintervensi konflik di keraton.
Karena itu urusan internal keraton, sehingga bisa diselesaikan sendiri. Tugas pemerintah fokus pada revitalisasi bangunan.
Baca Juga:Begini Saran Ganjar Bagi Keluarga Keraton Surakarta Buat Akhiri Konflik
"Tugas kita kan revitalisasi. Urusan internal mohon diselesaikan sendiri ya," ungkap dia.
"Urusan keluarga, urusan internal itu lebih baik diselesaikan secara internal saja. Saya kan orang luar, bukan orang keraton, saya kan bukan siapa-siapa," ungkap dia.
Untuk revitalisasi atau penanganan keraton akan menyasar bangunan-bangunan yang rusak baik di dalam atau di luar.
Karena jika tidak segera ditangani dikhawatirkan akan semakin parah kerusakannya.
"Revitalisasi menyasar semua bangunan-bangunan yang rusak. Bu Diana Kusumastuti (Dirjen Cipta Karya Kemen PUPR) sudah masuk sampai ke belakang-belakang," tandas dia.
Kontributor : Ari Welianto