Terus Bertransformasi, Kementerian BUMN Gandeng Sucofindo Pastikan Program TJSL Bermanfaat Bagi Masyarakat

untuk transformasi utamanya adalah memastikan dampak apa yang sudah dilakukan oleh perusahaan di bawah BUMN betul-betul dirasakan oleh masyarakat.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 13 Oktober 2022 | 17:19 WIB
Terus Bertransformasi, Kementerian BUMN Gandeng Sucofindo Pastikan Program TJSL Bermanfaat Bagi Masyarakat
Pembukaan Bimbingan Teknis dan Workshop Pengukuran Dampak Program TJSL metode Social Return On Investment (SROI) Batch II di The Sunan Hotel Solo, Kamis (13/10/2022). [ANTARA/Aris Wasita]

SuaraSurakarta.id - Kementerian BUMN terus bertransformasi untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

Salah satunya memastikan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) bermanfaat bagi masyarakat.

Menggandeng Sucofindo, Kementerian BUMN menggelar Bimbingan Teknis dan Workshop Pengukuran Dampak Program TJSL metode Social Return On Investment (SROI) Batch II di The Sunan Hotel Solo, Kamis (13/10/2022).

Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN Edi Eko Cahyono menjelaskan, sehingga perlu penghitungan baik secara kualitatif maupun kuantitatif dengan melibatkan Sucofindo.

Baca Juga:Transformasi BUMN Jadi Bagian Transparansi dan Good Corporate Governance

"Sesuai dengan arahan Pak Menteri BUMN, Pak Erick Thohir, kami diminta untuk bertransformasi dalam program TJSL ini," kata di Eko Cahyono.

Ia mengatakan untuk transformasi utamanya adalah memastikan dampak apa yang sudah dilakukan oleh perusahaan di bawah BUMN betul-betul dirasakan oleh masyarakat.

"Maka untuk mengetahui sejauh mana sudah dirasakan oleh masyarakat, stakeholder, kita perlu mengukurnya. Sesuai jenis program kegiatan, yang paling berterima secara umum adalah social return on Investment yang saat ini sedang kami pelajari bersama," jelasnya.

Selanjutnya, hasil dari pengukuran tersebut akan menjadi bahan evaluasi untuk kemudian menjadi pembelajaran ke depan. Ia berharap manfaat TJSL dapat terus meningkat baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

"Misalnya UMKM sudah sejauh mana memberikan manfaat bagi masyarakat. Perusahaan BUMN sudah membina, bagaimana manfaatnya, selanjutnya dihitung secara kuantitatif, misalnya kita sudah memberikan pelatihan kepada UMKM bagaimana mengemas sebuah produk," paparnya.

Baca Juga:Erick Thohir: Transformasi di Perusahaan BUMN Terus Digalakkan untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Terkait hal itu, pihaknya menggandeng PT Sucofindo yang sudah berpengalaman melakukan pengukuran serupa. Pada kesempatan tersebut melibatkan sebanyak 135 peserta dari sekitar 50 BUMN dan anak perusahaannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini