Kehilangan Tiga Teman, Seorang Remaja Tidak Mau Tinggalkan Stadion Stadion Kanjuruhan

Rusdi yang mengaku seorang Aremania berasal dari Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.

Siswanto
Rabu, 12 Oktober 2022 | 15:17 WIB
Kehilangan Tiga Teman, Seorang Remaja Tidak Mau Tinggalkan Stadion Stadion Kanjuruhan
Ratusan orang berkumpul di Stadion Kanjuruhan Malang [Foto: ANTARA]

SuaraSurakarta.id - Remaja bernama Rusdi (17) tidak mau meninggalkan Stadion Kanjuruhan dan mengatakan dia telah kehilangan tiga teman karena meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan.

Rusdi mengaku seorang Aremania berasal dari Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.

Dia berkata kepada seorang pedagang asongan, tidak ingin pulang ke rumahnya sejak Minggu (2/10/2022) atau sehari setelah tragedi Kanjuruhan yang menewaskan (data terakhir) 132 orang. 

“Sama saya korban ini ngomong, datang ke stadion sama tiga temannya. Nah, tiga orang temannya ini meninggal dunia semua. Satu orang cewek, dua orang laki laki, meninggal semua. Tinggal dia sendiri,” kata Bu Tin, pedagang kopi di sekitar stadion, dalam laporan Beritajatim.

Baca Juga:Tragedi Kanjuruhan Buka Borok Karut Marut Liga Indonesia, Saling Lempar Tanggung Jawab PSSI, PT LIB Hingga Broadcaster

Bu Tin melihat Rusdi setiap kali dia ingin membuang hajat.

“Saya tanya, pulanglah nak. Tiga temanmu sudah tiada. Tapi jawabnya nggak mau pulang, masih merasa ia bersama teman-temannya dan menunggu temannya yang meninggal itu,” ujar Bu Tin.

“Sudah saya bilang agar pulang, tapi dia bersikukuh menunggu temannya. Kalau ngopi di sini saya gratiskan juga nggak mau. Alasannya kalau pulang katanya takut sama kakaknya. Dia kan anak yatim piatu juga, kasihan saya mas.”

Bu Tin terlihat menahan tangis  ketika bercerita tentang remaja itu.

Setiap hari, Rusdi berjalan keliling stadion. Dia tidur di depan pintu utama stadion atau di dekat patung kepala singa tegar.

Baca Juga:Pemerintah Tak Bisa Turut Campur, Tapi Menpora Tak Ingin Liga 1 Terhenti Terlalu Lama

Keberadaan Rusdi sudah diketahui petugas.

Sub Koordinator Monev dan Pelayanan Medis RSUD Kanjuruhan Lukito Condro bersama psikolog RSUD Kanjuruhan Hardiono ditugaskan untuk mencari Rusdi dan memberikan pendampingan psikologi.

“Anak ini sudah hampir dua minggu di Stadion. Datang menonton Arema bersama tiga orang temannya. Yang tiga orang itu meningga dunia semua. Kami juga berkoordinasi dengan Dinkes Probolinggo yang mencari keberadaan anak tersebut,” kata Hardiono.

Lukito mengatakan akan meminta bantuan RSJ Lawang untuk menangani Rusdi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak