SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjelaskan jika kasus sengketa lahan Sriwedari mempunyai titik terang.
Hanya saja, Gibran enggan menjelaskan secara detail mengena titik terang dalam kasus sengketa lahan Sriwedari.
Hal ini disampaikan, putra sulung Presiden usai bertemu Menteri (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto saat Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Reforma Agraria Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022 di Semarang, Rabu (28/9/2022) kemarin.
Dalam pertemuan tersebut banyak yang dibahas, salah satunya soal sengketa lahan Sriwedari.
Baca Juga:Kabar Baik! Dua Bulan Lagi Masjid Sheikh Zayed di Kota Solo Bakal Diresmikan
"Intinya kami komitmen untuk memperjuangkan ini (lahan Sriwedari). Dan sudah ada titik terang," kata dia, Sabtu (10/1/2022).
Gibran menjelaskan, adanya titik terang tersebut akan menjadi amunisi bagi Pemkota Solo untuk menyelesaikan masalah sengketa lahan Sriwedari.
"Adanya titik terang ini jadi amunisi kita fight kembali, wis ngerti to maksudku. Kita sudah berkali-kali merapatkan ini," ungkap dia.
Gibran juga mengatakan ada kejanggalan dalam masalah ini. Diakuinya juga ada permainan mengenai sengketa Sriwedari itu.
"Ini ono sing main, intinya kita akan memperjuangkan ini. Intinya banyak kejanggalan dan permainan-permainan," lanjutnya.
Baca Juga:Rocky Gerung Buka Suara, Sebut Gibran Menang Banyak"Pinter Juga Dia"
Gibran menduga adanya kejanggalan dalam masalah sengketa lahan Sriwedari akan terus berlanjut dan tidak kunjung selesai.
Meski demikian, Gibran akan tetap berjuang untuk merebut kembali lahan Sriwedari. Tidak gentar jika nantinya ahli waris kembali menggugat terkait tanah Sriwedari.
"Intine di situ banyak kejanggalan. Rasah tak detailke kejanggalane opo. Ini ono sik main. Dan saya tidak akan melepas ini. Kita akan memperjuangkan," jelas dia.
Ketika ditanya apakah ada mafia tanah di permasalah lahan Sriwedari ini, Gibran tidak menjawab dengan gamblang.
"Ya, monggo silahkan tidak perlu saya detailkan," sambungnya.
Gibran berharap masalah ini bisa secepatnya diselesaikan. Sehingga pembangunan Masjid Sriwedari yang terhenti bisa kembali dibangun.
"Tidak ada target, yang penting secepatnya. Sudah banyak CSR yang sudah masuk dan antri, tapi karena masalah ini belum selesai mereka belum mau," jelas dia.
Kontributor : Ari Welianto