Atasi Mahalnya Harga Pangan, Presiden Jokowi Minta Masyarakat Manfaatkan Pekarangan Rumah untuk Ditanami Cabai

Presiden Jokowi meminta adanya pemanfaatan lahan pekarangan di rumah tangga untuk menanam komoditas seperti cabai, agar mampu memenuhi kebutuhan sendiri

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 11 Agustus 2022 | 14:32 WIB
Atasi Mahalnya Harga Pangan, Presiden Jokowi Minta Masyarakat Manfaatkan Pekarangan Rumah untuk Ditanami Cabai
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana meninjau dan menanam bersama kelapa genjah dengan petani di Desa Giriroto, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (11/8/2022) [ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev]

SuaraSurakarta.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta adanya pemanfaatan lahan pekarangan di rumah tangga untuk menanam komoditas seperti cabai, agar mampu memenuhi kebutuhan sendiri.

"Urusan cabai, urusan ini yang seharusnya rumah tangga-rumah tangga di desa itu bisa menanam itu, di polybag atau di pekarangannya sehingga tidak ada yang namanya kita ini kekurangan cabai atau harga cabai naik drastis," kata Presiden Jokowi saat meninjau dan menanam kelapa genjah di Desa Giriroto, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (11/8/2022). 

Presiden Jokowi menjelaskan saat ini dunia tengah dilanda krisis pangan akibat dampak perang yang menyebabkan terhambatnya rantai pasok pangan. Setidaknya, kata dia, 300 juta penduduk berada pada situasi kekurangan pangan akut dan kelaparan yang sudah mulai terjadi di beberapa negara.

Jika tidak ada solusi untuk mengatasi hal tersebut, Presiden Jokowi mengingatkan kemungkinan jumlah orang yang terdampak bisa bertambah hingga mencapai 800 juta orang.

Baca Juga:Meninjau Kebun Kelapa Genjah, Presiden Jokowi Bertolak ke Boyolali

Oleh karenanya Presiden Jokowi mendorong agar lahan-lahan yang tidak produktif ditanami oleh berbagai komoditas pangan, misalnya kelapa genjah.  Kelapa genjah bisa diolah menjadi berbagai bahan pangan seperti gula semut hingga minuman segar. Kelapa genjah dapat dipanen dalam waktu 2-2,5 tahun.

"Setahun bisa produksi satu pohon, bisa 180 buah yang itu bisa dibuat gula semut, bisa dibuat minyak kelapa, yang juga bisa dijual buahnya untuk minuman segar," kata Presiden Jokowi.

Kegiatan penanaman bertajuk Kelapa Genjah Sebar (KEJAR) yang dilakukan Presiden merupakan bagian dari kegiatan Perkebunan Merdeka.

Penanaman perdana ini dilakukan di Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali, dengan target 200.000 batang. Penanaman kelapa genjah akan dilakukan seluas 46 ribu hektare di Boyolali, 44 ribu hektare di Karanganyar, dan 110 ribu di Sukoharjo.

"Ini baru dimulai di sini, nanti di provinsi-provinsi yang memang kelapa itu bisa lebih baik akan kita tanami, targetnya kurang lebih satu juta kelapa genjah, tapi tidak kelapa saja, tadi ada jagung dibagi juga, bibit-bibit cabai," kata Presiden Jokowi.

Baca Juga:Presiden Jokowi Tak Jadi Dapat Mutiara Melo Oranye Senilai Rp 4,8 Miliar, Nelayan Kalbar Beri Pengakuan Begini

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam kegiatan tersebut yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Boyolali Muhammad Said Hidayat. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak