SuaraSurakarta.id - Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Abu Bakar Baasyir mengakui Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia (NKRI).
Pengakuan ustad Abu ini terungkap dalam video yang menjadi viral di media sosial (medsos).
Pada video tersebut, Abu Bakar Baasyir sedang berkhutbah dihadapan para jamaah. Dalam khotbah tersebut, Abu Bakar Baasyir mengakui menerima Pancasila sebagai dasar negara.
"Indonesia berdasarkan Pancasila itu mengapa disetujui ulama. Karena dasarnya tauhid Ketuhanan Yang Maha Esa. Itu pun pengertian saya terakhir," ujar Abu Bakar Baasyir dalam video tersebut.
Baca Juga:Fakta Ponpes Al Mukmin Ngruki yang Bantah Terlibat Khilafatul Muslimin
Pernyataan Abu Bakar Baasyir dalam video yang mengakui Pancasila sebagai dasar negara dibenarkan oleh putranya, Abdul Rochim.
"Jadi memang benar, bahwa itu video dari ustad Abu Bakar Baasyir. Dalam pernyataan beliau menjelaskan tentang bagaimana beliau memandang Pancasila pada saat ini," terang putra Abu Bakat Ba'asyir, Abdul Rochim saat ditemui, Kamis (4/8/2022)
Ustad Iim, sapaan akrabnya kalau dahulu informasi yang sampai ke beliau bahwa Pancasila itu dibuat bertentangan atau dianggap bertentangan dengan Islam.
Jadi seakan-akan dibuat tidak klop dengan Islam. Namun ketika kemudian penelaahan dan sebagainya, beliau melihat ternyata para pendiri bangsa merumuskan konsep itu bagi negara Indonesia.
"Justru itu sebagai jalan dan legitimasi bagi kaum muslimin di Indonesia secara mutlak, secara kafah. Mengingat pada sila pertama itu, Ketuhanan Yang Maha Esa, yang prinsipnya adalah ketauhidan," ungkap dia.
Menurutnya, beliau melihat dari situ dan kemudian beliau menjelaskan ini kepada masyarakat supaya tidak terjadi kesalahpahaman.
Pada prinsipnya beliau tidak menolak konsep apapun, asalkan tidak bertentangan dengan Islam.
"Itu prinsip beliau, tapi kalau suatu konsep atau apapun itu bertentangan dan kemudian dibuat alat untuk berhadapan Islam. Maka beliau pasti menolak tersebut dan siapapun yang menerimanya akan dianggap sebagai kesalahan," sambungnya.
Terkait video tersebut, lanjut dia, dibuat pada bulan Ramadhan di acara buka bersama. Lalu beliau menyampaikan, dalam penyampaiannya itu tampaknya ada yang merekam dan diunggah di media sosial.
"Itu sempat viral beberapa waktu yang lalu sekitar 3-4 bulan lalu. Pada prinsipnya itu bagus dan menjawab apa yang selama ini mungkin disalahpahami oleh beliau terkait sikapnya soal Pancasila, kita pun siap menjelaskan kepada siapapun supaya tidak terjadi kesalahpahaman," jelas dia.
Untuk aktivitas Abu Bakar Baasyir sejauh ini lebih banyak di rumah. Kadang keluar kalau ada undangan pernikahan, kalau untuk kajian sudah jarang sekali.
"Aktivitas sehari-hari lebih banyak di rumah. Kondisi kesehatan cukup baik," tandasnya.
Kontributor : Ari Welianto