SuaraSurakarta.id - Tokoh pemuda Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosein alias gus Nadir menyorot deklarasi Gerakan Nasional Anti Islamophobia yang dipimpin oleh politisi Ferry Juliantono.
Menurut Gus Nadir di Indonesia ini tidak ada gerakan Islamophobia.
"Gak ada Islamophobia. Presiden sudah naik haji, bahkan masuk Ka’bah dan makam Nabi Muhammad. Wapresnya ulama besar," katanya melalui twitter pribadinya pada Minggu (17/7/2022).
Selain itu, semua aktivitas ibadah umat muslim di Indonesia pun tidak dilarang, bahkam difasilitasi.
Baca Juga:Ketua PWNU Jatim Ingatkan Agar Tak Main-main dengan Kedaulatan Negara
"Rukun Iman - Rukun Islam semuanya bisa dijalankan & difasilitasi di Indonesia," ungkapnya.
Lantas Gus Nadir pun menyebut bahwa deklarsi GNAI itu hanyalah politisasi agama saja.
"Yang ada itu, politisi jualan emosi umat. Ayo cerdaskan umat, jangan mau dibohongi terus," ungkapnya.
Sontak saja, cuitan Gus Nadir menuai beragam pendapat dari warganet.
Islamophobia merupakan ketakutan & kebencian yang tidak rasional terhadap Islam. Di Indonesia yang mayoritas beragama Islam, telah lama terjadi Islamophobia. Bukan tanpa alasan, minimnya pengetahuan tentang Islam & kurangnya iman membuat masyarakat apatis, takut, bahkan benci terhadap. agamanya sendiri," ucap akun @*****ah sambil mengutip sebuah jurnal.
"Realitas yg terjadi adalah:
1. Masjid masih bebas untuk dibangun & renovasi, dan bertambah jumlahnya di mana-mana.
2. Tempat ibadah non muslim masih saja mendapatkan diskriminasi perijinan, bahkan ibadah di rumah pun ada yang dipersekusi. Lalu, di mana Islamophobia-nya?," imbuh akun @********ez.
"Jualan agama di indo emang paling laris, banyak peminat nya," tutur akun @*****el.
Diketahui dari unggahan twitter @Gwydion___ Ferry memimpin deklarasi GNAI di Aula Buya Hamka, Masjid Al Azhar Jakarta Selatan.
"Kami mendeklarasikan berdirinya Gerakan Nasional Anti Islamopobhia," ucapnya pada Jum'at (15/7/2022).
Kontributor: Sakti Chiyarul Umam