SuaraSurakarta.id - Varian BA.5 dari keluarga Omicron adalah varian terkini virus corona yang memicu gelombang baru COVID-19 di seluruh dunia.
Menurut laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian itu berada di balik 52 persen kasus pada akhir Juni, naik dari 37 persen dalam sepekan.
Di Amerika Serikat, varian ini diperkirakan menjadi penyebab sekitar 65 persen kasus COVID-19. Lalu apa yang dilakukan jika menyebar di Indonesia?
Angka Kasus Meningkat

BA.5 bukan varian baru. Pertama kali ditemukan pada Januari, varian itu telah dipantau oleh WHO sejak April.
BA.5 adalah saudara dari Omicron, varian yang mendominasi dunia sejak akhir 2021, dan pemicu lonjakan kasus di banyak negara, termasuk Afrika Selatan tempat varian itu pertama ditemukan, Inggris, dan Australia.
Kasus-kasus infeksi virus corona di seluruh dunia kini meningkat selama empat pekan berturut-turut, menurut data WHO.
Kenapa Cepat Menyebar?
![Ilustrasi Covid-19. [Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/04/24/33571-ilustrasi-covid-19.jpg)
Seperti saudara dekatnya, BA.4, BA.5 memiliki kemampuan yang baik untuk menghindari perlindungan imun yang diperoleh dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya.
Baca Juga:Melonjak Lagi, Kasus Positif Covid-19 di Kalimantan Selatan Bertambah 23 Orang
Dengan kemampuan itu, "BA.5 memiliki kelebihan dalam penyebaran dibandingkan dengan turunan-turunan Omicron yang beredar," kata Maria Van Kerkhove, kepala tim teknis bidang COVID-19 di WHO dalam jumpa pers, Selasa.