Survei New Indonesia: Elektabilitas Duet Prabowo-Puan untuk Pilpres 2024 Tertinggi

Survei New Indonesia sebut duet Prabowo-Puan meraih elektabilitas tertinggi dari pasangan calon presiden dan wakil presiden yang disimulasikan untuk Pemilu 2024

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 10 Juni 2022 | 06:05 WIB
Survei New Indonesia: Elektabilitas Duet Prabowo-Puan untuk Pilpres 2024 Tertinggi
Hubungan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto terlihat semakin dekat. Survei New Indonesia sebut duet Prabowo-Puan meraih elektabilitas tertinggi dari pasangan calon presiden dan wakil presiden yang disimulasikan untuk Pemilu 2024. (instagram/@puanmaharaniri)

SuaraSurakarta.id - Lembaga survei New Indonesia Research & Consulting menyatakan duet Prabowo-Puan meraih elektabilitas tertinggi dari pasangan calon presiden dan wakil presiden yang disimulasikan untuk Pemilu 2024.

"Pasangan Prabowo-Puan unggul dalam simulasi capres-cawapres, soliditas PDIP menjadi faktor kunci," kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono dikutip dari ANTARA di Jakarta, Kamis (9/6/2022).

Partai-partai politik, kata dia, mulai menggulirkan usulan nama-nama yang bakal diusung sebagai calon presiden maupun wakil presiden pada perhelatan demokrasi 2024 mendatang. Dukungan parpol dan koalisi sangat menentukan apakah nama-nama tersebut berhasil mendapat tiket.

Lembaga survei New Indonesia Research & Consulting melakukan simulasi terhadap pasangan capres-cawapres. Salah satu hal yang menarik, Puan tampak menjadi figur kunci dalam berbagai simulasi.

Baca Juga:Pede Ajak Partai di KIB Bergabung Bentuk Koalisi Baru, Sekjen PKS: Kalau Mau Datang, Kami Gak Nolak

Dukungan dari internal PDIP, menurut dia, relatif lebih solid, hal itu membuat Puan memiliki posisi tawar cukup tinggi dalam menggalang koalisi.

Dia mengatakan terdapat empat macam simulasi dengan mempertimbangkan tingginya elektabilitas tokoh, peluang diusung menjadi capres ataupun cawapres, dan peta koalisi partai-partai yang berhak mengusung calon.

Dalam simulasi pertama, duet Prabowo-Puan unggul mutlak mencapai 50,3 persen ketika berhadapan dengan Ganjar-Airlangga (32,2 persen) dan Anies-AHY (15,9 persen), sedangkan sisanya 1,6 persen menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.

"Prabowo-Puan menikmati dukungan yang tinggi dengan disangga oleh koalisi PDIP dan Gerindra," kata Andreas.

Duet tersebut sudah cukup lama mencuat sejak Gerindra bergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi periode kedua. Kemudian, lanjut dia kemungkinan jika PDIP dan Gerindra tidak berkoalisi ditunjukkan dalam simulasi kedua.

Baca Juga:Pengamat: Kemesraan PKS-PKB Hanya Untuk Naikkan Posisi Tawar Jelang Pilpres, Sulit Jadi Koalisi

Elektabilitas Anies-Puan unggul sebesar 43,7 persen, mengalahkan Prabowo-Khofifah (32,5 persen) dan Ganjar-Erick (21,2 persen), sisanya 2,6 persen tidak tahu/tidak jawab.

Kemungkinan lain adalah PDIP maju sendirian, mengombinasikan dua tokoh dari internal. Hasilnya, Ganjar-Puan unggul 40,6 persen, disusul oleh Prabowo-Airlangga (35,4 persen) dan Anies-Andika (20,5 persen), sisanya 3,5 persen tidak tahu/tidak jawab.

Pada simulasi keempat, baik Prabowo maupun Puan tidak berlaga. Kekuatan relatif berimbang, di mana Anies-Ridwan Kamil sedikit unggul (36,3 persen) di atas Ganjar-Sandi (32,1 persen) dan Airlangga-AHY (27,2 persen), sisanya 4,4 persen tidak tahu/tidak jawab.

"Meskipun hanya memosisikan diri sebagai cawapres, faktor Puan memberi insentif dukungan bagi capres pasangannya," ucap Andreas.

PDIP solid

Menurutnya, hal itu bisa diartikan pula bahwa dukungan dari pemilih PDIP cenderung solid mendukung Puan dalam simulasi yang ada. Hal tersebut juga menjadi tantangan bagi kubu Ganjar, mengingat kelompok-kelompok relawannya berusaha merebut dukungan dari Presiden Jokowi.

Hal lainnya, kata Andreas, berkembang pula isu keretakan hubungan antara Jokowi dengan Megawati terkait sinyal dukungan Jokowi kepada Ganjar.

"Bagaimanapun, struktur PDIP dikenal sangat loyal terhadap kepemimpinan Megawati, termasuk kemenangan Ganjar dalam dua periode pilkada di Jawa Tengah tidak lepas dari solidnya dukungan PDIP," kata Andreas.

Selama ini aksi-aksi relawan Ganjar maupun klaim dukungan Jokowi belum memberikan pengaruh signifikan terhadap konsolidasi di internal PDIP.

"Ke depan masih akan diuji, apakah tingginya elektabilitas Ganjar akan berbuah dengan dukungan resmi PDIP," ujar Andreas.

Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 30 Mei-3 Juni 2022 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error plus minus 2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini