Tapi juga masalah sengketa lahan yang dipermasalahkan lagi membuat pendanaan menjadi surut.
"Ada juga penyebab yang membuat pembangunan berhenti, soal dana dan sengketa lahan yang dipermasalahkan lagi. Tapi saya jamin tidak masalah," paparnya.
Purnomo mengakui jika kekurangan dana untuk melanjutkan pembangunan Masjid Sriwedari sekitar Rp 180 miliar. Jumlah tersebut belum terbayarkan ke pengembang pembangunan.
"Belum terbayar, karena masih menunggu pendanaan. Dana sudah dana, sudah terkumpul sebenarnya tapi masih sedikit," jelas dia.
Baca Juga:Mantan Wali Kota Solo Diminta Presiden Jokowi ke Istana Negara, Ada Apa?
Purnomo menambahkan, tidak ada target kapan bisa menyelesaikan pembangunan Masjid Sriwedari.
Karena fokus saat ini mencari pendanaan dengan dibantu Mas Wali dan Pak Menkopolhukam.
"Pokoknya kita mencari dana secepatnya. Kita semaksimal mungkin mencari dari berbagai pihak," tandasnya.
Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan pembangunan Masjid Sriwedari untuk pendanaan tidak ada yang dari CSR. Semuanya lewat CSR dan ini diserahkan ke panitia.
"Monggo kalau Pak Mahfud MD mau membantu mencarikan dana. Saya serahkan ke panitia, tidak ada dana APBD soalnya. Dari dulu saya juga ikut mencarikan, tapi kalau lahannya masih sengketa pastinya masih pikir-pikir," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto