SuaraSurakarta.id - Pemerintah Kota Surakarta, memberikan sejumlah kelonggaran aktivitas bagi masyarakat selama Ramadhan menyusul jumlah kasus COVID-19 yang mulai turun dalam beberapa waktu terakhir.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, mengatakan salah satu pelonggaran, yakni dalam pelaksanaan Shalat Tarawih.
"'Monggo, silakan di masjid masing-masing, yang penting jaga jarak dan pakai masker ya. Agak berkerumun sedikit nggak apa-apa, yang penting prokes dijaga," kata Gibran di Solo, Jumat (1/4/2022).
Mengenai pembatasan jumlah anggota jamaah di setiap tempat ibadah selama Tarawih, dikatakannya, akan ada pelonggaran yang diberikan.
Baca Juga:Kemenag Gelar Sidang Isbat Malam Ini, Penetapan 1 Ramadhan Akan Beda?
"Biasanya Tarawih pertama ramai ya, kami agak melonggarkan nggak apa-apa yang penting pakai masker," katanya.
Selain itu, tempat makan juga tetap dipersilakan untuk beroperasi selama Ramadhan, termasuk juga penjual takjil atau makanan berbuka puasa.
"Penjual takjil banyak ora po-po (tidak apa-apa). Untuk yang jual takjil yang penting prokesnya, kalau jualan maskernya dipakai terus. Kalau bisa makanan kondisi siap saji dan tertutup," katanya.
Meski demikian, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan buka bersama terlebih dahulu. Selain itu, open house atau tradisi menerima tamu saat Lebaran juga tidak diperkenankan.
"Buka bersama nggak boleh, open house nggak boleh juga ya," katanya.
Baca Juga:Perbedaan Rukyat dan Hisab, Penyebab Penentuan Awal Ramadhan Berbeda-Beda
Ia meminta masyarakat agar segera mengikuti vaksinasi penguat agar kekebalan tubuh meningkat.
"Jangan lupa vaksin booster (penguat), ini sudah mendekati 40 persen (capaian vaksinasi penguat di Solo, red.). Sebelum mudik ndang booster," katanya.