SuaraSurakarta.id - Indonesia akan ada Vaksin COVID-19 lagi selain Sinovac AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna. Vaksin Sinophram mendapat izin, dan akan segera disuntikan ke masyarakat.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengeluarkan izin penggunaan vaksin Sinopharm (Sars-CoV-2 Vero Cell, Inactivated) sebagai regimen booster heterolog atau jenis yang berbeda dari vaksin primer.
"Setelah sebelumnya Sinopharm diresmikan sebagai dosis booster homolog pada awal Februari 2022, kini BPOM kembali merilis regimen booster heterolog untuk Sinopharm," kata Kepala BPOM RI Penny K Lukito dikutip dari ANTARA di Jakarta, Selasa (22/3/2022).
Penny mengatakan penerbitan regimen tersebut melengkapi enam jenis vaksin booster, baik sebagai booster heterolog maupun homolog dengan berbagai regimen di Indonesia.
Baca Juga:Mengapa Anda Perlu Segera Menerima Vaksin Dosis Ketiga Saat Ini?
Keenam regimen tersebut antara lain vaksin Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Janssen (J&J), dan vaksin Sinopharm. Pelaksanaan vaksinasi booster dapat dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota bagi masyarakat umum.
“Booster heterolog vaksin Sinopharm satu dosis diperuntukkan untuk subyek usia 18 tahun ke atas yang telah mendapatkan vaksin primer Sinovac dosis lengkap enam bulan sebelumnya," katanya.
Berdasarkan pertimbangan aspek keamanan, kata Penny, penggunaan vaksin Sinopharm sebagai booster heterolog secara umum dapat ditoleransi dengan baik.
Reaksi lokal yang paling sering dilaporkan dalam dalam uji klinik booster heterolog vaksin ini yaitu nyeri pada tempat suntikan, pruritus/rasa gatal, kemerahan dan pembengkakan. Adapun kejadian sampingan sistemik yang paling banyak dilaporkan adalah fatigue/kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan batuk.
“Profil kejadian sampingan (Adverse Events/AEs) yang dilaporkan dalam uji klinik booster heterolog ini, serupa dengan kejadian sampingan pada uji klinik vaksin primer maupun booster homolog, yaitu bersifat ringan hingga sedang," katanya.
Baca Juga:Meski Tren Kasus Covid-19 Mengalami Penurunan, Kemenkes Sebut Vaksinasi Masih Perlu Dilakukan
Dari aspek Imunogenisitas, hasil analisis pemberian 1 dosis booster Vaksin Sinopharm pada kelompok subjek vaksin primer Sinovac menunjukan adanya peningkatan respons antibodi, kata Penny.
- 1
- 2