SuaraSurakarta.id - Kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo mendapatkan respon positif oleh masyarakat. Tingkat kepuasannya pun mengalami kenaikan.
Hasil survei yang dirilis oleh lembaga survei Y-Publica menunjukkan tingkat kepuasan publik atas kinerja pemerintahan Presiden Jokowi kembali naik, yakni 75,8 persen.
"Temuan survei Y-Publica menunjukkan sebanyak 75,8 persen publik merasa puas, bahkan 5,3 persen di antaranya sangat puas," kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dikutip dari ANTARA di Jakarta, Kamis (11/3/2022).
Ia mengatakan naiknya kepuasan publik atas kinerja Presiden Jokowi dipengaruhi oleh beberapa kebijakan yang diambil, terutama penanganan COVID-19 dan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga:Sibuk Urus IKN Nusantara, Jokowi: Jakarta Bukan Ditinggalkan Tapi Diperbaiki
Pada saat kasus COVID-19 harian bergerak turun, pemerintah mulai melonggarkan pembatasan sosial dan memperbarui aturan terkait mobilitas.
Kebijakan terbaru, yakni persyaratan tes antigen dan PCR untuk perjalanan jarak jauh ditiadakan bagi masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin lengkap dan dosis ketiga.
Kemudian termasuk pula kebijakan karantina bagi pelaku perjalanan dari luar negeri yang hanya satu hari. Bahkan, khusus wisatawan yang masuk melalui bandara di Bali tidak perlu karantina.
Seiring dengan membaiknya situasi pandemi COVID-19, grafik pertumbuhan ekonomi juga bergerak dalam zona positif. Pada kuartal IV Tahun 2021 tercatat ekonomi tumbuh sebesar 5,02 persen. Setelah sebelumnya minus pada 2020, kini pertumbuhan mencapai 3,69 persen sepanjang 2021.
Kendati demikian, ujarnya, kepuasan publik sempat turun di angka 70,3 persen pada survei November 2021 setelah mencapai rekor 80,2 persen pada Mei 2021.
Baca Juga:Blak-Blakan! Ini Alasan Jokowi Pilih Bambang-Dhony Jadi Pemimpin IKN Nusantara
Meskipun kepuasan publik atas kinerja pemerintahan Jokowi tinggi, Rudi mengingatkan bahwa realitas di lapangan bisa tampak berbeda. Sebagai contoh, kelangkaan minyak goreng yang menimbulkan antrean panjang para ibu rumah tangga di sejumlah daerah. Demikian juga harga kedelai dan daging sapi yang naik.