Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman setelah pada tahun 2021 Indonesia fokus pada vaksinasi, saat ini negara perlu melakukan perbaikan sistem data COVID-19.
Sebab, kasus infeksi yang ditemukan dan dilaporkan, jumlahnya masih jauh lebih sedikit dibandingkan yang sebenarnya terjadi di masyarakat.
“Untuk diketahui dari April 2020 hingga saat ini, kita masih disebut dengan level community transmission. Meskipun sudah ada sejumlah peningkatan penanganan ya,” kata Dicky.
Hadirnya varian Omicron yang menyebabkan banyak orang terkena gejala ringan hingga tak bergejala, menyebabkan kasus positif menjadi lebih sulit untuk terdeteksi. Sehingga pelacakan kasus COVID-19 harus lebih digencarkan karena dapat menjadi tantangan di masa depan.
Baca Juga:Sulit Berhenti Merokok? Ikuti 6 Cara yang Dijamin Manjur Ini
Menurut Dicky, manajemen data merupakan sebuah dasar bagi para pemimpin bangsa untuk mengambil keputusan dalam menentukan strategi efektif yang kuat. Data-data berbasis ilmiah yang tepat dan tersusun rinci akan mempermudah pemerintah memprediksi masa depan.
Termasuk menjadi modal negara untuk beradaptasi dengan pandemi berikutnya dan akan membangun terciptanya persepsi risiko dalam masyarakat. “Tanpa penguatan sistem kesehatan, tentu ini akan menjadi beban besar untuk menghadapi ancaman pandemi berikutnya,” ucap Dicky.