"Meski secara umum dipersepsikan baik, tapi masih banyak masyarakat yang menilai pelaksanaan PJJ dan PTM alakadarnya bahkan ada yang menilai gagal," ungkapnya.
Menurutnya, masyarakat menangkap kesan pemkot belum sepenuhnya siap mendukung infrastruktur dan pengaturan pelaksanaan kebijakan PJJ baik pada siswa maupun pendidikan pada satuan pendidikan.
Berdasarkan hasil survei untuk pelaksanaan PTM, Pemkot Solo dinilai terlalu berhati-hati dan kesannya cenderung ragu-ragu.
"Mungkin dimaklumi karena dilakukan di atas serangan varian Covid -19 di masyarakat," sambung dia.
Baca Juga:La Lembah Manah Dirawat di Rumah Sakit, Gibran Tak Hadiri Upacara HUT Kota Solo
Suwardi juga menilai dalam kemudahan untuk memperoleh penghasilan dan pekerjaan dalam satu tahun terakhir mengalami perbaikan sebanyak 31,1 persen. Tapi ada 1,3 persen masyarakat mengaku tahun 2021 lebih sulit dibanding tahun sebelumnya.
"Data ini mengindikasikan pada 2021 meski lebih baik dibandingkan pada 2020, tapi masih ada masyarakat yang mengalami kesulitan memperoleh pekerjaan dan penghasilan," tandasnya.
Survei dilakukan selama bulan Februari 2022 kepada 550 responden di 55 titik di Kota Solo. Tiap titik diambil 10 responden.
Proses pengumpulan data lapangan dilakukan dengan teknik wawancara face to face dengan instrument data tertutup (kuisioner). Wawancara berlangsung selama 10 hari (4-13 Februari 2022) oleh sejumlah 9 orang pencacah data.
Kontributor : Ari Welianto
Baca Juga:Hasil Semifinal Piala Gibran 2022: Jateng Kandas, DKI Jakarta dan Jatim Melaju ke Final