SuaraSurakarta.id - Harga minyak goreng masih belum stabil. Melambungnya komoditas tersebut membuat beberapa pedagang mengeluh dan menaikan dagangannya.
Seperti pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) penjual gorengan di Klaten. Mereka mengeluhkan tingginya harga minyak goreng di pasaran.
“Mahal sekarang minyak goreng. Biasanya saya pakai minyak goreng harga Rp 16.000 per liter dan sekarang naik jadi Rp 19.500 per liter,” ujar Nike (21), penjual gorengan dan angkringan di Alun-alun Klaten yang dikutip dari Timlo.net, Rabu (5/1/2022).
Kenaikan harga minyak goreng itu membuat ia dilema. Ia pun pasrah tak menaikkan harga gorengan demi pelanggan.
Baca Juga:Pemerintah Subsidi Minyak Goreng Selama 6 Bulan, Harga Rp14.000
“Meski minyak mahal tapi saya tidak merubah harga gorengan seperti tempe, bakwan, tahu isi. Semua tetap saya jual Rp 1000, tidak naik. Alhamdulillah masih nutup,” ujarnya.
![Menu gorengan di angkringan Alun-alun Klaten (Timlo.net/Indratno Eprilianto)](https://timlo.net/wp-content/uploads/2022/01/IMG_20220105_235148.jpg)
Keluhan akibat dari naiknya harga minyak goreng juga diungkapkan Sri Wahyuni (46), penjual cemilan jamur krispi di Desa Glodogan, Kecamatan Klaten Selatan.
Sebagai antisipasi kerugian, ia terpaksa ikut menaikkan harga jual produknya. Misalnya, jamur krispi kemasan 100 gram dijual Rp 14.000 per bungkus, atau naik Rp 2000.
Pelaku usaha kecil berharap kepada pemerintah untuk turun tangan menstabilkan harga minyak goreng.
Baca Juga:Minyak Goreng Curah Batal Dilarang