Berpotensi Menjadi Kluster COVID-19, Pemkot Solo Bakal Lakukan Surveilans di PTM

Pemerintah Kota Solo, akan segera melakukan surveilans pada PTM, yakni tes usap secara acak

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 10 Desember 2021 | 15:19 WIB
Berpotensi Menjadi Kluster COVID-19, Pemkot Solo Bakal Lakukan Surveilans di PTM
Ilustrasi Petugas kesehatan memberikan nomor antrean kepada siswa untuk menjalani pemeriksaan COVID-19 di SDN 025 Cikutra, Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/10/2021). Pemerintah Kota Solo, akan segera melakukan surveilans pada PTM, yakni tes usap secara acak. [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp]

SuaraSurakarta.id - Pembelajaran tatap muka (PTM) memiliki potensi menjadi klaster penyebaran COVID-19. Beragam cara dilakukan Pemerintah Kota Solo untuk mencegah penyebaran virus tersebut. 

Pemerintah Kota Solo, akan segera melakukan surveilans pada PTM, yakni tes usap secara acak yang melibatkan guru dan siswa tahap ketiga menyusul selesainya pelaksanaan tahap kedua belum lama ini.

"Rencana surveilans lagi, tetapi kami masih koordinasi dengan Dinas Pendidikan (Kota Surakarta)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih dikutip dari ANTARA di Solo, Jumat (10/12/2021).

Ia mengatakan menurut informasi selama bulan Desember pembelajaran akan dilakukan dengan sistem daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) sehingga tes tidak bisa dilakukan.

Baca Juga:2 Kriteria yang Direkomendasikan WHO Untuk Diprioritaskan Mendapat Booster Vaksin Covid-19

"Kalau ada aktivitas sekolah ya kami mainkan Desember, kalau nggak (tidak ada aktivitas di sekolah) ya Januari (tes acak)," katanya.

Ia mengatakan dari hasil surveilans tahap kedua sendiri diperoleh hasil 34 siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Meski hasilnya jumlah positif COVID-19 pada surveilans tahap kedua lebih sedikit dibandingkan dengan tahap pertama, dikatakannya, dengan hasil positif tersebut artinya kondisi COVID-19 di Solo belum baik.

"Hasil ini sebagai gambaran kalau di Solo belum aman-aman saja, bukan hanya di Solo. Dengan demikian protokol kesehatan harus kuat," katanya.

Dengan kondisi tersebut ia berharap perbaikan dapat terus dilakukan, bukan hanya oleh sekolah tetapi juga jajaran Dinas Pendidikan Kota Surakarta.

Baca Juga:Picu Kekhawatiran, WHO Rilis Tingkat Kematian Varian Omicron

"Sebetulnya setelah selesai kan kami koordinasi, begitu ada yang positif kami minta sekolah melakukan perbaikan, bukan hanya sekolah tetapi potret ini dipakai jajaran pendidikan dan masyarakat secara umum," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, pada surveilans tahap ketiga nantinya teknis pelaksanaan akan sama dengan sebelumnya, yakni dilakukan di 29 sekolah dan tes akan dilakukan secara acak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini