SuaraSurakarta.id - Persis Solo memiliki catatan buruk saat bertarung di babak 8 besar Liga 2 dalam dua edisi terakhir selama satu dekade ke belakang.
Tim Laskar Sambernyawa memang kembali lolos ke babak 8 besar Liga 2 2021 setelah menjadi juara Grup C di babak penyisihan.
Pada edisi kali ini, skuad asuhan Eko Purdjianto tergabung di Grup X bersama Sriwijaya FC, Rans Cilegon FC, dan Persiba Balikpapan.
Catatan buruk Persis Solo di fase 8 besar dirasakan saat pertarungan di kompetisi Divisi Utama 2014 silam.
Baca Juga:Pertandingan Persib Vs Madura United Malam Ini, Nick Kuipers Siap Tampil
Saat itu, skuad asuhan Widyantoro tersebut tergabung dengan Borneo FC, Martapura FC, dan PSCS Cilacap. Menggunaan sistem kandang-tandang, Persis finish sebagai juru kunci sekaligus gagal melaku ke semifinal.
Sebagai tambahan catatan, laga terakhir melawan Martapura FC di Stadion Manahan berakhir dengan kerusuhan hingga menewaskan satu orang.
Tiga tahun berselang atau Liga 1 2017, Persis kembali melaju ke babak 8 besar. Musim itu, Persis dianggap memiliki skuad terbaik dengan gelontoran finansial 'wah' dari pemilik baru Sigid Haryo Wibisono.
Namun menjelang pertarungan di babak 8 besar kala itu, Persis sudah dihantam problem bertubi-tubi. Salah satunya sanksi 1,5 tahun yang didapatkan pelatih kepala Widyantoro.
Alhasil, manajemen akhirnya menujuk pelatih PSS Sleman, Freddy Muli sebagai nahkoda tim Kota Bengawan di babak 8 besar.
Baca Juga:Momen Gibran Kenakan Pakaian Khas Pangeran Keraton Solo Saat Berikan Ini ke Bima Arya
Dalam pertarungan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Persis gagal bersaing dengan Martapura FC, Kalteng Putra, dan PSMS Medan.
Persis Solo hanya finish sebagai juru kunci grup dengan 3 poin sekaligus mengubur imipian lolos ke semifinal, plus promosi Liga 1.