SuaraSurakarta.id - Masjid Agung Solo dibangun seiringan dengan berdirinya Keraton Kasunanan Surakarta setelah pindah dari Keraton Kartasura.
Hingga saat ini Masjid Agung masih berdiri tegak dan kokoh. Jamaah yang datang pun banyak dan menjadi salah satu kebanggaan Kota Solo.
Dalam Masjid Agung terdapat ruang transit dan Maksura. Maksura merupakan ruangan yang dipakai untuk tempat shalat Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Paku Buwono (PB) bersama permaisuri dan putra-putrinya.
Maksura itu terletak di sebelah kiri tempat imam atau diantara tempat imam dengan ruang transit.
Baca Juga:Waduh! Soko Guru Masjid Agung Solo Dimakan Rayap, Begini Kondisinya
"Dulu di Masjid Agung ada tempat salat untuk Sinuhun. Ini sudah ada sejak awal masjid dibangun," ujar Ketua Pengurus Masjid Agung Solo, Muhtarom, Minggu (7/11/2021).
Dulu, Sinuhun bersama keluarga serta petinggi-petinggi keraton sering salat di Masjid Agung Solo. Ketika Sinuhun akan shalat di Masjid Agung, akan ganti pakaian di ruang transit.
Di ruang transit tersebut terdapat lengkap dengan padasan. Ruang transit terletak di sudut barat daya bangunan utama Masjid Agung.
"Di sana juga ada ruangan khusus ganti Sinuhun," katanya.
Muhtarom menjelaskan, dulu Raja Keraton Kasunanan Surakarta merupakan simbol politik. Jadi keberadaan ruang Maksura itu untuk pengamanan raja dan keluarganya saat shalat di Masjid Agung.
Baca Juga:Lestarikan Prajurit Bersejarah Keraton Surakarta, Gibran: Sebagai Daya Tarik Wisata
"Raja itu kan tokoh politik, ya perlu diamankan, istilahnya kepala negara. Jadi butuh tempat privasi," ungkap dia.
Menurutnya, dulu itu Maksura ada batas keliling dengan tinggi beberapa meter.
Maksura dibangun dengan berdinding kaca berwarna yang dibangun di kuadran barat daya ruang utama masjid.
Saat ini keberadaan Maksura sudah tidak ada dan pembatasnya pun sudah tidak ada.
"Saya kurang tahu, kapan terakhir Maksura itu digunakan," sambungnya.
Difungsikan lagi
Rencananya Maksura ini akan difungsikan lagi untuk tempat shalat Sinuhun.
Pihaknya juga sudah mengkomunikasikan rencana ini dengan pihak Keraton Kasunanan Surakarta.
"Harapan saya bisa dikembalikan lagi seperti dulu. Komunikasi dengan keraton sudah kita lakukan dan sangat mendukung," ucap dia.
Jadi nanti Sinuhun dan keluarganya bisa shalat di Masjid Agung lagi seperti dulu. Jika Sinuhun bisa shalat di Masjid Agung lagi, kemungkinan eksistensi keraton bisa bangkit lagi.
"Bisa kemungkinan eksistensi keraton akan bangkit lagi. Dan masyarakat akan menghormat, harapan kita ke arah sana," tandasnya.
Muhtarom menambahkan, Masjid Agung Solo merupakan masjid bersejarah dan menjadi salah satu daya tarik wisata bagi Kota Solo.
Apalagi lokasinya dekat dengan Keraton Kasunanan Surakarta dan Pasar Klewer.
"Di Masjid Agung tidak banyak memiliki bangunan pendukung yang bersejarah juga. Ada menara yang dulu dipakai untuk tempat adzan dan Iqamah, ada juga jam istiwak untuk menentukan waktu shalat," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto