Negara Miskin Belum Dapat Vaksin, WHO Sebut Krisis Pandemi Covid-19 akan Lebih Panjang

WHO menyebut krisis akibat wabah virus Corona akan lebih panjang, negara-negara miskin masih belum mendapatkan vaksin Covid-19

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 22 Oktober 2021 | 11:48 WIB
Negara Miskin Belum Dapat Vaksin, WHO Sebut Krisis Pandemi Covid-19 akan Lebih Panjang
Ilustrasi Vaksin Covid-19. WHO menyebut krisis akibat wabah virus Corona akan lebih panjang, negara-negara miskin masih belum mendapatkan vaksin Covid-19. (Pixabay)

SuaraSurakarta.id - Pandemi Covid-19 sepertinya belum akan berakhir dalam waktu dekat. Belum meratanya vaksinasi menjadi indikator wabah virus Corona akan terus bermutasi. 

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan, pandemi Covid-19 akan "berlangsung satu tahun lebih lama dari yang seharusnya" karena negara-negara miskin tidak mendapatkan vaksin yang mereka butuhkan.  

Menyadur dari BBC Indonesia jaringan Suara.com, Dr Bruce Aylward, pejabat senior di WHO, mengatakan itu artinya krisis Covid dapat "dengan mudah berlarut-larut hingga 2022".

Hingga saat ini, baru 5% populasi Afrika mendapat vaksinasi, sementara di belahan bumi lain berkisar 40% dari total populasi.

Baca Juga:Sempat Dianggap Monopoli Vaksin COVID-19, Amerika Ternyata Sumbangkan 200 Juta Dosis

Inggris telah mengirimkan lebih dari 10 juta vaksin dari 100 juta vaksin yang dijanjikan ke negara-negara yang membutuhkan.

Aylward mengimbau negara-negara kaya untuk mengalah dalam antrian vaksin agar perusahaan farmasi dapat memprioritaskan negara-negara yang rendah dalam distribusi vaksinnya.

Dia mengatakan negara-negara kaya perlu "menginventarisasi" komitmen sumbangan mereka yang dibuat pada pertemuan puncak seperti pertemuan G7 di St Ives musim panas ini.

"Saya dapat memberitahu Anda [bahwa] kita tidak di jalur yang tepat," katanya.

"Kita benar-benar perlu mempercepatnya atau pandemi ini akan berlangsung selama satu tahun lebih lama dari yang seharusnya."

Baca Juga:80 Persen ASN di Lhokseumawe Telah Divaksin Covid-19

People's Vaccine Alliance - sebuah aliansi amal - telah merilis angka baru yang menunjukkan hanya satu dari tujuh dosis yang dijanjikan oleh perusahaan farmasi dan negara-negara kaya benar-benar mencapai destinasi ke negara-negara berpenghasilan rendah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini