SuaraSurakarta.id - Motif batik Solo mempunyai keindahan dan makna mendalam. Batik adalah warisan budaya Indonesia.
Kota Solo merupakan salah satu pusat batik ternama di Indonesia. Beragam motif batik Solo tak hanya digemari pasar domestik, namun juga menjelajah perdagangan internasional.
Batik tulis menjadi yang paling diincar. Batik ini terasa istimewa bagi pemakainya karena dihasilkan lewat tangan-tangan terampil secara manual.
Butuh kesabaran, ketelitian, pengusaan teknik dan ketekunan tinggi untuk membuat batik tulis. Prosesnya yang cukup lama dan bertahap membuat batik tulis kerap dibanderol dengan harga tinggi.
Baca Juga:Sindir Kaum Pemalas dan Suka Sambat, Khofifah Pamer Karya Batik Tulis Garapan Disabilitas
Selain batik tulis, motif batik Solo juga diproduksi dengan teknik cap. Harga dari batik cap ini tergolong lebih murah karena pengerjaannya yang lebih mudah ketimbang batik tulis.

Batik-batik tersebut bisa didapat dengan mudah ketika mengunjungi kawasan wisata batik di Kota Solo. Lokasinya ada di Kampung Batik Laweyan serta Kampung Batik Kauman.
Ada puluhan toko yang menjual berbagai motif batik Solo, mulai harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Pengrajin batik di dua wilayah ini biasanya mendapatkan ilmu turun-temurun dari leluhurnya.
Untuk warna, dahulu batik dari Solo dominan dengan warna soga atau kecoklatan. Namun seiring perkembangan zaman, motif batik Solo dipadukan dengan warna-warna lainnya.
Berikut beberapa motif batik Solo yang bisa jadi pilihan. Setiap motifnya tak dibuat asal-asalan. Namun ada makna yang terkandung dalam setiap motif batik Solo.
Baca Juga:Sempat Normal, Akun Instagram Pemkot Solo Kembali Dibajak?
1. Motif Batik Parang