SuaraSurakarta.id - Setelah empat bulan berjualan sambil mencicil hutang pembelian gerobak. Akhirnya Sugeng Wahyudi (32), bisa tersenyum lega.
Ia mendapat bantuan untuk melunasi cicilan gerobaknya dari Kelompok UMKM usAHA. Sugeng juga mengaku senang, karena bisa bertemu dengan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto yang sempat mencicipi roti bakar buatannya.
Ditemui di lokasi usahanya di jalan Widuran nomor 152, Solo, Minggu (26/9/2021) Sugeng menceritakan perjalanan usahanya.
Sugeng memilih mundur dari pekerjaan yang telah ia jalani selama 13 tajun, karena ketidakjelasan pembayaran upah yang dipotong, meski jam kerja sama dengan alasan pandemi. Hal itu membuatnya tak dapat memenuhi kebutuhan keluarganya.
Baca Juga:Pemerintah Sebut Mobilitas Warga Sudah Padat Seperti Sebelum Pandemi Covid-19
Bermodalkan sisa gaji miliknya, Sugeng akhirnya beralih untuk berjualan roti bakar, yang ide awalnya didapat dari usulan Elia istrinya.
Sugeng pun mencari produsen roti yang menjual semua bahan baku roti bakar sekaligus menyewakan gerobaknya.
Ayah dua anak ini memberi nama usahanya Roti Bakar Mandorque, untuk mengenang pekerjaan sebelumnya sebagai mandor di sebuah percetakan daerah Sukoharjo.
Untuk membuat pembeda dengan roti bakar lain. Selain varian isi roti bakar standar yang lebih banyak manis. Sugeng juga berjualan roti bakar varian asin dan pedas.
Omzet yang didapat Sugeng dari berjualan roti bakar per harinya sebesar 80-100 ribu dan 150-200 ribu saat akhir pekan, dengan durasi berjualan selama 5 jam yang ia mulai pukul 17.00 - 22:00 WIB.
Baca Juga:Kampus UMKM Shopee Ekspor Dibuka di Bandung
Dari omzet tersebut, Sugeng bisa mendapatkan untung sebesar 60 persen. Sedangkan untuk bayar sewa gerobak, Sugeng harus mengeluarkan biaya Rp 200 ribu per bulan.
Karena tak ingin terus menerus membayar sewa gerobak, akhirnya Sugeng meminjam uang pada kerabatnya untuk membeli gerobak tersebut. Baru kemudian ia mencicil pembayarannya. " Dengan begitu kan, gerobak akan jadi milik saya sendiri nantinya dan nggak perlu bayar sewa lagi," ungkap Sugeng.
Suatu ketika, Sugeng mendapatkan tabloid WirausAHA Maju dari mertuanya, yang juga seorang pelaku usahu mikro.
Dari sana Sugeng mengetahui tentang Kelompok UMKM usAHA yang sedang menjalankan Program usAHA bantu usaha. Dari tautan pendaftaran online yang tertera, Sugeng mencoba mendaftarkan usahanya.
" Disitu kan harus dijelaskan jika dapat bantuan akan digunakan untuk apa, ya saya terangkan saja apa adanya, saya butuh modal untuk melunasi gerobak," ujarnya
Pasca mendaftarkan UMKM-nya, Sugeng mengatakan ia dihubungi pihak UMKM usAHA melalui telepon. Sugeng diminta menceritakan alasannya dan tujuannya bergabung dalam program tersebut.
- 1
- 2