Mobilisasi Warga Positif Corona ke Isolasi Terpusat
Mulyani juga mengatakan mobilisasi warga terkonfirmasi positif Covid-19 dari tempat isolasi mandiri ke tempat isolasi terpusat terus dilakukan. Dari total 906 orang yang masih menjalani perawatan, masih ada 396 orang menjalani isolasi mandiri.
Sisanya berada di tempat isolasi terpusat dan dirawat di rumah sakit. Satgas Penanganan Covid-19 bakal memetakan kembali warga yang masih menjalani isolasi mandiri serta memungkinkan untuk dibawa menjalani isolasi di tempat isolasi terpusat.
Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan perbedaan data berpengaruh pada perkembangan penanganan kasus Covid-19.
Baca Juga:Kasus Covid-19 Masih Melonjak di 9 Provinsi, Termasuk Jateng dan Bali
“Misalnya dalam hal persentase warga yang didorong ke tempat isolasi terpusat. Kami menghitungnya dari data riil di kabupaten sementara di nasional masih sekitar 1.700 orang. Tentu hasil persentasenya berbeda. Jadi sumber utamanya pada perbedaan data. Dinkes, Kominfo, dan Humas menyatukan data dan kontak dengan Dinas Kesehatan Provinsi serta ke nasional,” katanya.
Menyinkronkan Data
Ronny juga menjelaskan jika mengacu pada data kasus Covid-19 kabupaten, Klaten semestinya sudah bergeser dari level PPKM 4 ke PPKM level 3 dengan penerapan pembatasan yang lebih longgar. Salah satu kriteria level yakni angka kasus aktif.
“Klaten masuk level 3 itu ketika kasus aktif di bawah 1.300 orang. Hitungannya adalah 100/100.000 penduduk. Sementara jumlah penduduk Klaten ada sekitar 1,3 juta jiwa. Berarti kan [ketika kasus aktif] di bawah 1.300 orang, sudah level 3,” ungkapnya.
Selisih data tak hanya terjadi di Klaten. Ronny menjelaskan hanya lima kabupaten di Jawa Tengah yang tidak terjadi selisih data dengan provinsi maupun nasional. Sementara kabupaten/kota lainnya masih dalam proses menyinkronkan data.
Baca Juga:Kasus COVID-19 Inggris Naik 7,6 Persen Dalam Sepekan, Tertinggi di Bulan Agustus