Sri Mulyani mengakui masih adanya perbedaan data tersebut membuat Klaten masih berada pada kategori Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4. Namun, ia menjelaskan penentuan kategori PPKM level 4 tersebut tak hanya dipengaruhi faktor tingkat kasus aktif.
“Di wilayah aglomerasi itu satu daerah dan daerah lain juga saling memengaruhi. Yang jelas dengan kondisi level ini kami bersama Forkompinda tetap semangat dengan semua risiko yang ada harus bekerja dengan masif lagi,” katanya.
Mulyani menuturkan kasus Covid-19 Kabupaten Klaten terus menunjukkan tren menurun. Saat puncak kasus Covid-19 pada 7 Juli 2021 kasus aktif di Klaten mencapai 5.800-an orang. Kasus aktif menurun drastis menjadi 906 orang per Rabu.
Begitu pula dengan tingkat keterisian tempat tidur isolasi khusus pasien Covid-19 di rumah sakit. Pada Juli lalu, tingkat keterisian tempat tidur lebih dari 90 persen bahkan hampir 100 persen. Sementara saat ini tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit sekitar 40 persen.
Baca Juga:Kasus Covid-19 Masih Melonjak di 9 Provinsi, Termasuk Jateng dan Bali
“Kasus kematian juga sudah sangat turun. Kami juga sudah melakukan testing, tracing, serta treatment. Kendalanya hanya pada penyesuaian data [selisih data kasus Covid-19 Klaten dengan nasional dan provinsi],” jelasnya.
Mobilisasi Warga Positif Corona ke Isolasi Terpusat
Mulyani juga mengatakan mobilisasi warga terkonfirmasi positif Covid-19 dari tempat isolasi mandiri ke tempat isolasi terpusat terus dilakukan. Dari total 906 orang yang masih menjalani perawatan, masih ada 396 orang menjalani isolasi mandiri.
Sisanya berada di tempat isolasi terpusat dan dirawat di rumah sakit. Satgas Penanganan Covid-19 bakal memetakan kembali warga yang masih menjalani isolasi mandiri serta memungkinkan untuk dibawa menjalani isolasi di tempat isolasi terpusat.
Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan perbedaan data berpengaruh pada perkembangan penanganan kasus Covid-19.
Baca Juga:Kasus COVID-19 Inggris Naik 7,6 Persen Dalam Sepekan, Tertinggi di Bulan Agustus
“Misalnya dalam hal persentase warga yang didorong ke tempat isolasi terpusat. Kami menghitungnya dari data riil di kabupaten sementara di nasional masih sekitar 1.700 orang. Tentu hasil persentasenya berbeda. Jadi sumber utamanya pada perbedaan data. Dinkes, Kominfo, dan Humas menyatukan data dan kontak dengan Dinas Kesehatan Provinsi serta ke nasional,” katanya.