Dicap Sebagai Kelompok Pemberontak, Militer Inggris Minta Dunia Kasih Kesempatan Taliban

Militer Inggris meminta dunia untuk memberikan kesempatan Taliban membentuk pemerintaha baru Afghanistan

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 18 Agustus 2021 | 17:07 WIB
Dicap Sebagai Kelompok Pemberontak, Militer Inggris Minta Dunia Kasih Kesempatan Taliban
Taliban berhasil menguasai kembali Afganistan. [DW Indonesia]

SuaraSurakarta.id - Taliban menjadi perhatian Dunia. Kelompok yang dicap radikal dan pemberontak itu berhasil menguasai pemetintahan Afghanistan

Indonesia pun turut mewaspadai adanya pergerakan teroris seiring Taliban yang mulai mengusai Afghanistan. 

Namun demikian, militer Inggris malah meminta dunia memberikan kesempatan kepada taliban untuk membentuk pemerintahan baru di Afghanistan. 

Hal itu diungkapkan oleh  panglima militer Inggris Nick Carter pada Rabu (18/8/2021). 

Baca Juga:Bukan Radikal dan Taliban, Tokoh NU Sebut Masalah Utama Indonesia Korupsi dan Keadilan

Panglima militer Inggris Jenderal Nick Carter di London, Maret 2020. (ANTARA/Reuters)
Panglima militer Inggris Jenderal Nick Carter di London, Maret 2020. (ANTARA/Reuters)

Menurut Carter, dunia nanti mungkin akan mengetahui apakah kelompok pemberontak yang dalam beberapa dekade telah dicap oleh Barat sebagai militan itu akan bersikap lebih masuk akal.

Para pemimpin Taliban akan menunjukkan diri mereka kepada dunia, kata seorang pejabat gerakan Islamis itu pada Rabu, tidak seperti yang terjadi selama 20 tahun terakhir ketika mereka lebih banyak hidup dalam kerahasiaan.

Carter mengatakan dirinya sudah berkomunikasi dengan mantan presiden Afghanistan Hamid Karzai yang disebutnya akan bertemu dengan Taliban pada Rabu.

"Kita harus sabar, kita harus menahan diri dan kita harus memberi mereka ruang untuk membentuk pemerintahan dan kita harus memberi mereka ruang untuk menunjukkan mandat mereka," kata Carter kepada BBC.

Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid saat konferensi pers di Kabul, Selasa (17/8/2021). (Foto: AFP)
Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid saat konferensi pers di Kabul, Selasa (17/8/2021). (Foto: AFP)

"Mungkin saja Taliban yang sekarang berbeda dari Taliban yang dulu diingat orang dari tahun 1990-an."

Baca Juga:Profil Zarifa Ghafari, Wali Kota Pertama di Afghanistan yang Kini Menanti Maut

"Nanti kita akan tahu, jika kita memberi mereka ruang, bahwa Taliban ini tentunya lebih masuk akal namun apa yang harus kita ingat adalah bahwa mereka bukan organisasi yang homogen - Taliban adalah kelompok para tokoh adat yang beragam dan berasal dari seluruh daerah pedesaan Afghanistan."

Carter mengatakan Taliban sejatinya adalah "anak-anak desa" yang menjalani "Pashtunwali", pedoman hidup suku tradisional dan kode etik bangsa Pashtun.

"Mereka mungkin adalah Taliban yang lebih bertindak secara wajar," kata Carter.

"Mereka kurang represif. Dan tentu, jika Anda melihat cara mereka memerintah Kabul saat ini, ada indikasi mereka lebih wajar."

Namun sejumlah veteran tentara Inggris meragukan hal itu.

Taliban
Taliban

"Orang seharusnya tidak dirayu dengan kata-kata lembut seperti ini," kata Charlie Herbert, mantan mayor jenderal angkatan darat Inggris yang pernah bertugas di Afghanistan dan juga bekerja sebagai penasihat senior NATO kepada Sky News.

"Taliban membutuhkan pengakuan internasional. Mereka merebut kekuasaan dengan kekuatan dan mereka kini sangat menginginkan pengakuan internasional, dari China, dari Rusia dan Barat, mereka mereka membutuhkan itu. Jadi mereka akan menggunakan kata-kata pemikat tentang kesempatan yang sama bagi perempuan," kata dia.

Herbert mengatakan tak ada bukti Taliban telah menjadi moderat.

"Mereka menunggu, mereka bertaruh waktu hingga kita meninggalkan Kabul dan kemudian pertumpahan darah akan dimulai ketika tidak ada wartawan dan warga asing yang melihat hal itu." (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak