Makin Panas! Para Penggemar Kini Buat Petisi Balasan "Save Ayu Ting Ting"

SuaraSurakarta.id - Dalam beberapa hari terakhir, media sosial diramaikan dengna munculnya petisi blacklist Ayu Ting Ting dari berbagai macam acara televisi.

Kuat dugaan, petisi itu muncul setelah keluarga sang pedangdut melabrak seorang warganet yang menghina anaknya hingga datang langsung ke Bojonegoro, Jawa Timur. 

Menurut orang-orang yang menandatangani petisi tersebut, sang pedangdut tidak memiliki attitude saat tampil di layar kaca.

Namun, penggemar Ayu Ting Ting ternyata tak tinggal diam. Mereka diketahui membuat petisi tandingan, yakni 'Save Ayu Ting Ting' di situs Change.org.

Baca Juga:Dewi Tanjung Ngamuk ke Keluarga Ayu Ting Ting, Sebut Lebay Hingga Jangan Jemawa

Petisi dukungan untuk putri pertama dari Abdul Rozak dan Umi Kulsum tersebut dibuat pada Minggu (1/8/2021).

"Kami mendukung Ayu Ting Ting selalu bekerja di dunia entertaiment. Banyak nya hujatan dan hinaan tidak membuat dirinya dipaksa mundur dari dunia entertaiment. Save ayu ting ting. WE love ayu ting ting seorang penyayi yang berbakat dan mempunyai prestasi dan tidak memiliki riwayat cacat hukum. Kenapa di paksa mundur dari dunia entertaiment," tulis pembuat petisi tersebut.

Sedangkan beberapa orang yang menandatanganinya juga mengatakan hal yang sama, "Artis multitalenta dan berprestasi ngga pernah ada kasus hukum, single mother strong woman, anak solehah yg patuh sm org tua kenapa harus di bkcklist dr TV? #supportayutingting."

Hingga artikel ini diunggah, netizen yang menandatangani petisi dukungan Ayu Ting Ting baru mencapai 9.02 orang. Sedangkan petisi blacklist sudah sebanyak 42.469 penandatangan.

'Save Ayu Ting Ting' muncul di Change.org tak lama setelah petisi ajakan untuk menyetop pelantun tembang Sambalado ini tampil di layar kaca mencuat beberapa hari lalu.

Baca Juga:Penggemar Bikin Petisi "Save Ayu Ting Ting": Dia Tidak Cacat Hukum

Seperti diketahui, sebelumnya muncul petisi Blacklist Ayu Ting Ting yang mendesak sang artis agar mundur dari layar kaca karena dinilai tak memiliki etika yang baik.